Wednesday, February 17, 2016

KINCIR ANGIN PILIHAN GABY


Libur Lebaran Juli 2015 adalah libur Lebaran terakhir kami bersama Gaby. Kenangan menghabiskan libur Lebaran ke Bandung masih sangat membekas dalam memori saya, dimana itu menjadi liburan ke Bandung yang pertama dan terakhir untuk Gaby. 

Tujuan wisata Bandung yang pertama kali kami kunjungi adalah Kampung Gajah.

Sebelumnya, Gaby suka melihat tempelan stiker "Kampung Gajah" yang tertempel di belakang mobil orang yang ada di jalan. Gaby bilang "Ma, orang yang punya mobil itu pernah ke Kampung Gajah. Emang ada ya Kampung Gajah. Banyak Gajahnya dong. Kita ke Kampung Gajah yuk ma." Mama kemudian cari tahu keberadaan Kampung Gajah lewat Google, dan ternyata lokasi Kampung Gajah ada di Bandung. Mama bilang "Bie, Kampung Gajah adanya di Bandung. Jauh. Ntar ya kalo libur panjang baru bisa pergi kesana." Dan libur Lebaran 2015 kemarin kami sekeluarga mengunjunginya.


Di pintu masuk  Kampung Gajah terdapat penjual kincir angin dengan berbagai ukuran dan pilihan karakter di tengahnya. Ada kincir angin berkarakter Lebah ( Bee ), Malaikat, Bunga, dll. Gaby berkata "Ma aku mau kincir angin." 

Mama yang pilih ukuran kincir anginnya, sedangkan Gaby yang pilih motif karakternya. Gaby berkata "Ma aku mau yang ini aja ah. Yang gambar 'Bee', soalnya aku kan Bibie. Jadi 'Bee' aja kincir anginnya." Mama jawab "Yakin yang ini nih ? Ga mau yang gambar lain ?" Gaby menjawab "Ia yang Bee aja. Kan sama kayak nama Bibie. 'Bee' itu ya Bibie." Akhirnya kincir angin bergambar 'Bee' pada gambar diatas kami beli.

Sampai di rumah, kincir anginnya ditancapkan pada sebuah ember karakter yang berisi kertas coretan yang ada di atas kulkas. Arah kincir angin itu diletakkan menghadap ke pintu utama. Dari pintu utama itu terkadang berhembus angin dari luar ke dalam rumah. Bila angin berhembus, kincir anginnya otomatis akan berputar, dan Gaby akan senang melihatnya berputar ditiup angin.

Kini setelah Gaby pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya, kincir anginnya masih tertancap pada tempatnya. Suatu siang, saya sedang duduk sendirian di sofa ruang tamu. Tiba-tiba angin dari luar berhembus masuk lewat pintu masuk dan berputarlah kincir angin itu. Saya langsung memandang kincir angin yang berputar dan langsung teringat Gaby. Batin saya spontan berkata "Ya Tuhan, Bibie. Kincir anginnya muter Bie.Tapi Bibienya udah ngga ada." 

Saya pandangi gambar 'Bee' yang ada di tengah kincir angin itu, yang menurut Bibie itu adalah lambang dirinya, karena mirip dengan nama panggilannya 'Bie'.

Melihat barang-barang milik orang yang kita sayangi, sambil menyadari bahwa orang tersebut telah pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya, adalah suatu hal yang sangat menyakitkan.

Rasa sakit itu hanya bisa diobati dengan mendekatkan diri kepada Tuhan lewat doa-doa yang kita panjatkan kepadaNya. Hanya doa yang bisa mengubah segalanya. Amin.

No comments:

Post a Comment