Thursday, January 28, 2016

Selamat Tinggal Tahun 2015 yang Penuh Kepedihan



Selamat tinggal tahun 2015. Tahun yang diwarnai dengan duka mendalam atas kepergian putri tercinta kami Gabriella Sheryl Howard pada tgl 17 September 2015.
Tapi dari tahun 2015 ini juga saya belajar banyak tantang arti sebuah kehidupan dan tentang berbagai sifat manusia. Jujur saya sedih melihat kenyataan bahwa saat ini ternyata banyak sekali orang-orang yang tidak mau lagi mendengarkan suara hatinya, sehingga tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Namun untungnya masih tetap ada orang-orang yang setia mendengarkan suara hati mereka, suara hati yang jujur dan tidak pernah bohong.
Kematian Gaby adalah sangat-sangat mendadak dan tidak pernah terpikirkan oleh siapapun. Kematiannya mengubah 100 persen cara pandang saya mengenai hidup ini. Selama ini hidup seringkali sukar dinikmati secara utuh oleh kita karena masuk dalam rutinitas dunia yang tidak ada habisnya seperti banyak les, cari uang, belajar, dll. Ya itu semua memang penting demi masa depan. Tapi bila tidak dikendalikan secara bijak lama kelamaan itu semua berubah menjadi sebuah belenggu kehidupan yang pelan-pelan mengikis kebahagiaan hidup kita.
Kita masuk ke sistem dunia yang penuh tuntutan dan target yang mesti dikejar. Tapi apa itu tujuan utama manusia hidup di dunia ini ? Ternyata jawabannya adalah Tidak. Bukan itu tujuan hidup manusia yang utama. Sebab sebagaimana kita lahir ke dunia tidak membawa apa-apa, demikian juga saat kita meninggal kita tidak membawa apapun juga. Hanya yang ada di hati yang kita bawa dan kita pertanggungjawabkan kepada Allah Bapa Sang Pencipta. Tapi orang sering lupa akan hal itu, termasuk saya.
Saya selama ini lebih banyak memikirkan hal duniawi saja dan sangat sedikit memikirkan tentang bagaimana hidup saya setelah kematian ?
Apakah yang selama ini saya lakukan sudah layak di mata Tuhan ?
Tuhan sudah begitu mengasihi saya selama ini, tapi apa yang sudah saya berikan untuk Tuhan ?
Apa yang dapat saya bawa sebagai ucapan terima kasih saya kepadaNya saat saya kelak menghadapNya ?
Mulai sekarang saya akan memikirkannya. Memikirkan bagaimana saya harus berterima kasih kepada Tuhan atas segala kebaikannya yang telah Dia berikan kepada saya selama ini. Tuhan sungguh baik.
Sesungguhnya dibalik peristiwa kematian anak saya, Tuhan telah menyelamatkan jiwa saya. Gaby adalah malaikat kecil saya yang membawa kabar gembira tentang keselamatan dari Tuhan (sesuai dengan namanya Gabriella yang adalah bentuk feminim dari Malaikat Gabriel, Sheryl artinya : yang pantas disayangi / yang disayang). Amin.

No comments:

Post a Comment