Thursday, January 28, 2016

“Ma, Bibie Mau Tidur Sama Mama.”



Selama ini Gaby mau tidur disebelah mama, tapi selalu gagal. Sampai beberapa hari sebelum kejadian tenggelam itu, Gaby mau tidur disamping mama, tapi ngga bolehsama dede. Dede yang sudah biasa tidur disamping mama. Jadi Gaby tidur di ujung, disebelah dede. Kita tidur bertiga. Tapi malam-malam dede bangun dan kesempitan. Dede nangis dan tendang-tendang kiri kanan kesempitan. Jadi mama pindahin Gaby ke kamar Gaby di sebelah. Gaby terbangun dan nangis berlinang-linang sambil berkata “Kenapa Bibie yang dipindahin. Selalu aja Bibie yang dipindahin. Mama ngga sayang Bibie banget sih. Sayangnya dede doang.” Sy menjawab “Kalo mama pindahin dede, nanti dedenya nangis bombay dan semuanya malah ngga tidur.”
Tapi pernyataan Gaby selalu mengusik hati saya sampai sekarang. Apa saya selama ini tidak adil ya sama Gaby ? Apa salah kalau saya menyuruhnya ngalah sama dede ? Sebab umumnya pasti anak yang lebih besar diminta untuk mengalah sama yang lebih kecil. Apalagi mereka cuma berjarak 2 tahun. Sering kali kepentingan mereka bentrok dan akhirnya berantem. Otomatis mamanya pusing dan suruh yang gede ngalah.
Maaf kalau selama ini Gaby selalu gagal bobo sama mama. Mama sudah siapkan tempat peristirahatan mama di samping makam Bibie ( di tempat saya berdiri di foto ini kelak saya akan dimakamkan ). Jadi kalau semasa hidup kemarin kita tidak bisa bobo bersebelahan, nanti kalau suatu hari mama pulang ke rumah Bapa mama akan bobo di samping Bibie selamanya, supaya kita bisa saling bergandengan tangan saat mengalami kebangkitan badan menyongsong kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya. Amin.

No comments:

Post a Comment