Thursday, September 1, 2016

Baju Pramuka Gaby Baru 3x Dipakai


Hari ini murid-murid di berbagai sekolah mengenakan pakaian Pramuka untuk memperingati hari pramuka.
Hari pramuka kembali mengingatkan saya dengan foto ini.

Ini adalah foto yang diambil 3 ( tiga ) minggu sebelum Gaby tewas tenggelam di kolam renang sekolahnya, Global Sevilla International School Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat.

Foto ini diambil ketika Gaby pertama kali memakai pakaian pramuka, yaitu pada Rabu, 2 September 2015 ( teman2nya sudah duluan mendapatkan seragam pramuka. Sedangkan Gaby paling terakhir mendapatkan seragam ini karena sebelumnya salah ukuran ).

Baju pramuka ini baru 3x dipakai oleh Gaby, yaitu pada tgl 2 Sept 2015, 9 Sept 2015, dan 16 Sept 2015.
Pada Kamis, 17 Sept 2015, Gaby harus pergi selamanya meninggalkan orang-orang yang menyayanginya.
Pada Kamis pagi itu, setelah pihak sekolah menelpon saya dan meminta kami untuk segera ke rumah sakit, saya menelpon papa Gaby dan juga menelpon ama Gaby di rumah, guna memberitahu kepada mereka tentang kabar tersebut.

Saat itu ama Gaby di rumah sedang ditemani mbak cuci baju yang sedang mencuci pakaian-pakaian, dimana salah satu pakaian yang dicucinya adalah pakaian pramuka Gaby ini.

Ama mulai cemas dengan kabar yang saya beritahu. Namun saya bilang " Nanti sampai rumah sakit akan saya kabarin lagi."

Sesampainya di rumah sakit, dokter menyatakan kepada saya bahwa Gaby telah tiada sejak ia tiba di rumah sakit itu. Saya langsung menelpon ama Gaby di rumah ( tapi sy tidak menelpon papa Gaby, sebab sy tahu papa Gaby sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit ).

Ketika saya mengabarkan bahwa Gaby telah tiada, ama Gaby berteriak-teriak histeris di telepon sambil menangis. Sementara mbak cuci baju masih terus mengerjakan tugasnya mencuci baju sambil menyaksikan kesedihan ama Gaby.

Ketika baju pramuka ini selesai dicuci dan digantung di jemuran baju, siapa yang menyangka bahwa pemilik baju pramuka ini telah tiada ?

Hanya dengan pertolongan Tuhan yang senantiasa menopang dan menguatkan kami, kami dapat melalui hari demi hari melewati kesedihan-kesedihan yang kami rasakan sebagai manusia normal.

Keyakinan bahwa kematian bukan akhir dari segalanya, dan bahwa suatu kediaman abadi kini telah tersedia bagi Gaby di surga, memberikan harapan baru bagi kami untuk berkumpul kembali dengan Gaby suatu hari nanti dalam kerahimanNya.

Tuhan Maha tahu segalanya. Biarlah proses hukum atas kematian Gaby ini berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan dan semua pihak yang terlibat di dalamnya, bertanggung jawab kepadaNya. Amin.

No comments:

Post a Comment