Friday, September 16, 2016

DUA HARI SEBELUM GABY TENGGELAM DI KOLAM RENANG SEKOLAHNYA

H - 2 sebelum Gaby tenggelam di kolam renang sekolahnya, pada hari Selasa tanggal 15 September 2015 sekitar pukul 16.15 ( tepat 1 tahun yang lalu ), Gaby bersama ama sedang menonton TV di kamar ama. Sore itu mama terburu-buru mau antar dede les mandarin. Setelah mama pulang dari anter dede les, mama masih melihat Bibie sedang asik nonton bareng ama. Karena asik nonton TV, hari itu Bibie ngga keluar main sepeda.

Setelah jam menunjukkan pukul 17.30, mama ajak Bibie dan ama untuk jemput dede les. Kita bertiga ( mama, Bibie, ama ) berangkat menjemput dede les, lalu pulangnya kita mampir ke kantor. Saat itu kantor masih buka sampai jam 7 malam. Namun sejak kepergian Bibie, jam kantor pun diubah menjadi tutup jam 5 sore.

Di kantor ada papa Bie dan seorang staff yang masih bekerja ( kak Fani ). Malam itu, di kantor Bibie mencari mermaid tail hasil kreasi Bibie yang terbuat dari bahan karton bekas brosur. Tapi sayang mermaid tail kreasi Bibie ngga sengaja terbuang oleh papa Bie karena papa Bie ngga tahu kalau itu punya Bibie ( dikiranya kertas tidak terpakai ). Malam itu Bibie nangis bombay saat tahu mermaid tail Bibie ngga sengaja dibuang oleh papa Bie.

Mengapa Bibie membuat kreasi mermaid tail ? Karena di sekolah, Bibie ikut ekskul drama. Ekskul drama tersebut sedang mempersiapkan sebuah drama yang berjudul Little Mermaid.
Mengapa Bibie memilih ekskul drama ? ( Padahal sebenarnya Bibie ngga hobby drama, tapi Bibie hobbynya drawing dan art & craft ).

Alasannya adalah karena Bibie kecewa sebab saat acara Step Up Day kelas 2 SD menuju ke kelas 3 SD ( Juni 2015 ), Bibie tidak diikutsertakan dalam performance di sekolahnya.

Saat itu, dalam satu kelas Bibie, terdiri dari 4 orang anak perempuan dan sekitar 10 orang anak laki-laki. Ketiga anak perempuan teman sekelas Bibie semua diikutsertakan dalam performance, hanya Bibie sendiri satu-satunya anak perempuan yang tidak diikutsertakan dalam performance itu. Performance anak perempuan saat itu adalah membawakan tarian daerah.

Bibie bercerita bahwa ketika teman-temannya latihan menari, Bibie cuma lihatin aja. Padahal Bibie juga bisa menari. Bahkan Bibie berkata bahwa dia ikut bergoyang dan menari dari tempat duduknya.
Bibie sering mengeluh kepada papa dan mama tentang perihal tersebut. Setahu kami, yang namanya sekolah "internasional" biasanya selalu melibatkan semua murid saat tampil. Setiap murid memiliki hak yang sama untuk mengembangkan karakter mereka diatas panggung ( karena muridnya cenderung sedikit ).

Kami lalu menyampaikan kebijakan yang membuat Gaby kecewa tersebut kepada wali kelas 2 SD saat pengambilan raport pada bulan Juni 2015 ( beberapa hari setelah acara Step Up Day tersebut ). Sang wali kelas mengatakan bahwa yang mengatur kebijakan itu adalah guru musik dan kepala sekolah SD.

Lalu kami mendatangi ruang Kepsek SD tersebut untuk memberitahu kekecewaan kami atas kebijakan mereka yang membuat anak kami kecewa. Namun Kepsek tersebut tidak ditempat. Di ruangannya hanya ada Asisten Kepsek yang juga merangkap sebagai admin sekolah.

Kami menyampaikan pesan kepada admin sekolah agar ia menyampaikan kepada kepsek bahwa lain kali Gaby harus diikutsertakan saat performance seperti murid-murid lainnya. Papa Bibie berkata "Salah anak saya apa ? Kenapa tidak diikutsertakan saat performance ?"

Gaby adalah anak yang energik dan suka tampil diatas panggung. Oleh karena itu, Gaby sangat kecewa dengan kebijakan yang membuatnya merasa diperlakukan tidak adil di sekolahnya. Maka saat dirinya tidak diikutsertakan untuk tampil di acara Step Up Day Juni 2015 yang lalu, setiap hari Gaby mengeluhkan kekecewaannya itu kepada kami. Namun setelah Gaby mengetahui bahwa kami telah menyampaikan kepada Kepsek SD lewat pesan yang kami titipkan kepada admin sekolah ( assisten kepsek SD ), Gaby berkata "Terima kasih ya papa mama udah belain Bibie. Papa mama udah sayangin Bibie."

Kata-kata Gaby inilah yang menjadi penyemangat kami dalam memperjuangkan kasus kematian Gaby di sekolahnya hingga saat ini. Walaupun papa dan mama tidak bisa mendengar kata-kata Bibie lagi, tapi papa dan mama yakin dari surga Gaby akan berkata "Terima kasih ya papa mama udah belain Bibie. Papa mama udah sayangin Bibie."

Setelah naik ke kelas 3 SD, ketika dihadapkan pada pilihan ekskul, Gaby berkata "Gaby sukanya Art n Craft, tapi kalo Bibie pilih ikut ekskul drama mungkin Bibie bisa tampil performance di panggung." Karena Gaby mau punya kesempatan naik ke panggung, baik untuk acara drama ataupun menari ( pokoknya Gaby hobby naik panggung dan membawakan performance apapun ), Gaby memilih untuk ekskul drama.
Sayangnya, kini Gaby tidak pernah lagi punya kesempatan untuk tampil di panggung bersama teman-temannya di sekolah.

No comments:

Post a Comment