Friday, September 16, 2016

Kami sayang Gaby...

Setiap kali Bibie les privat renang ( mulai akhir bulan Mei 2015 ) mama selalu tungguin Bibie selama les renang. Mama selalu liatin Bibie. Mama foto-fotoin Bibie dan mama suka merekam Bibie ketika sedang latihan berenang.

Bahkan saat mama kebelet pipis pun mama tahan, karena mama tetap mau memantau Bibie berenang, walaupun saat itu Bibie sudah dijaga dan dilatih oleh guru les renang Bibie secara privat ( 1 guru untuk 1 anak selama 1 jam penuh nonstop, dengan jadwal les seminggu sekali di luar sekolah ). 

Sejak kecil papa mama selalu hati2 menjaga Bibie. Mencari pembantu rumah tangga pun papa Bie sampai pulang kampung karena tidak mau sembarangan mempekerjakan orang luar.

Sejak kecil Bibie selalu dalam pengawasan papa, mama dan ama sendiri. Tidak pernah papa mama meninggalkan Bibie dengan orang lain asing, baik di rumah, maupun saat antar jemput sekolah.

Dulu, kalau papa mama berhalangan jemput sekolah, hanya adik kandung papa Bibie yang boleh jemput Bibie di sekolah. Papa mama tidak pernah membiarkan Bibie pergi diantar orang lain tanpa pengawasan keluarga sendiri.

Di lantai 2 rumah, selalu terpasang pagar pengaman menuju tangga turun supaya Bibie dan dede lebih aman dan tidak terjatuh dari tangga. Hingga kini pagar di tangga lantai 2 rumah masih terpasang. Tiap-tiap jendela diberi teralis besi agar Bibie dan dede aman.

Bahkan mobil pun selalu di lock bagian pintu belakangnya, supaya Bibie dan dede aman dan tidak bisa membuka-buka pintu mobil dari dalam ketika mobil sedang melaju.

Kami memperhatikan hal-hal sekecil apapun untuk mengurangi resiko yang berbahaya bagi anak-anak kami, karena kami menyayanginya.

No comments:

Post a Comment