Thursday, September 1, 2016

GABY BELUM SEMPAT MEMAKAN KUE RISOL TERAKHIRNYA



Ini adalah kue risol kesukaan Gaby. Setiap kali ada pelajaran renang di sekolahnya, Gaby selalu minta dibawakan kue risol ini untuk dimakan saat snack time. Gaby suka bilang "Enaknya kalo habis berenang makan risol."

Pada hari kejadian Gaby tenggelam di kolam renang sekolahnya, yaitu pada Kamis, 17 September 2015, Gaby juga membawa bekal kue risol ini untuk snack time, sebanyak 2 buah. Disamping itu Gaby juga membawa bekal "Kwetiau Goreng" buatan amanya.

Pada malam sebelum peristiwa tenggelam itu, Gaby bilang ke amanya "Ama besok Bibie mau bawa risol buat snack time, dan kwetiau goreng buat lunch time."

Pagi itu, sebelum berangkat sekolah, amanya Gaby memasak kwetiau goreng itu dan membeli kue risol kesukaan Gaby. Ia lalu memasukkan semua bekal untuk Gaby itu ke dalam tas Gaby, begitu pula dengan dedenya.

Kalau pagi hari, saya dan ama Gaby memang bagi-bagi tugas. Saya yang memandikan Gaby dan dedenya serta menyiapkan mereka sampai mengenakan seragam lengkap, sementara amanya mempersiapkan bekal untuk mereka.

Setelah semuanya siap, saya mengantar mereka ke sekolah. Papa Gaby juga suka ikut mengantar mereka ke sekolah, tapi tidak setiap hari. Dan di hari terakhir itu dan sehari sebelumnya, ia tidak ikut mengantar anak-anak ke sekolah.

Pagi itu, seperti minggu sebelumnya, pelajaran renang wajib dimulai pukul 08.10 ( pada jam pelajaran kedua ). Namun naas, pelajaran renang kali itu malah membuat Gaby kehilangan nyawanya.

Kue risol dan kwetiau goreng yang ia bawa sebagai bekal pun belum sempat dimakannya. Botol air minumnya masih full, menandakan gaby juga belum meminumnya.

Semua tas dan barang-barang Gaby kami bawa pulang ke rumah pada hari Senin, tanggal 21 September 2015, sehari setelah jenazah Gaby dikuburkan. Saat itu, ama Gaby yang membongkar tas Gaby dan menemukan kue risol dan kwetiau goreng yang dimasukkannya sendiri di tanggal 17 September 2015 itu, sudah basi semua. Makanan itu tertutup rapat di tempat makannya selama 5 hari, karena Gaby belum sempat menyantapnya.

Saya melihat ama Gaby menitikkan air mata saat melihat kue risol, kuetiaw goreng, dan botol air minum yang semuanya belum sempat dimakan dan diminum oleh Gaby.

Saya masih ingat dengan jelas, bagaimana suasana di rumah kami pada awal kepergian Gaby meninggalkan kami untuk selamanya. Betapa berbedanya dunia ini kami lihat dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, dimana kami masih bisa bersama-sama dengan Gaby. Nafas kami pun serasa sulit untuk ditarik keatas.
Itulah kehidupan. Dengan pertolongan Tuhan, perlahan-lahan kesedihan kami berubah menjadi sebuah harapan surgawi yang pasti, dimana suatu hari nanti kami akan berkumpul kembali dengan Gaby dalam kebahagiaan abadi di rumah Bapa. Amin.

No comments:

Post a Comment