Friday, April 1, 2016

Setelah mengikuti acara KRK, Saya Bermimpi Gaby Pulang ke Rumah dan Dia Hidup ( tidak tewas )

Dua minggu yang lalu saya mendapat info dari seorang tetangga seiman, bahwa pada tanggal 31 Maret 2016 ada acara Adorasi dan Penyembuhan, yang sering dikenal dengan acara KRK ( Kebangunan Rohani Katholik ). Dalam hampir setiap acara KRK yang dibawakan oleh Romo Yohanes, beliau selalu mendapat jatah sejumlah tiket untuk diberikan kepada orang-orang yang mau hadir ke acara tersebut. Beliau lalu memberi saya tiket masuk ke acara tersebut seperti dibawah ini :


Kemarin, tanggal 31 Maret 2016, acara tersebut berlangsung. Saya dan tetangga saya tersebut datang bersama satu orang bapak lainnya. Kami berangkat jam 14.00, dengan harapan dapat tiba lebih awal dan dapat menempati posisi strategis.

Dalam acara KRK tersebut, saya berusaha untuk berdoa secara khusyuk dan memusatkan hati dan pikiran saya kepada Tuhan Yesus yang hadir dalam wujud Sakramen Maha Kudus. 

Acara itu diawali dengan doa Rosario bersama-sama, dilanjutkan dengan pujian dan penyembahan, khotbah Romo, dan puncak acara adalah Adorasi dan Penyembuhan. Banyak umat yang memperoleh kesembuhan dalam acara kemarin.

Setelah acara selesai, kami kembali ke rumah masing-masing. Karena hari sudah malam, saya langsung pergi tidur. Pada dini hari seperti biasa saya bangun untuk berdoa pagi. Setelah itu saya masih punya waktu untuk melanjutkan tidur kembali sekitar 1 jam kedepan. Biasanya pada saat itulah saya sering mendapat mimpi. Dan tadi subuh, saya kembali bermimpi tentang Gaby. Berikut mimpi saya :

Dalam mimpi, saya mendapati Gaby pulang ke rumah dengan menggunakan busana seperti foto dibawah ini, hanya saja tidak menggunakan kacamata hitam dan syal. Baju dan celana ini sering digunakan Gaby semasa hidupnya dan termasuk dalam baju favorit Gaby. Karena itu saya membawakan baju dan celana ini ke dalam peti jenazah Gaby bersama barang-barang kesayangan Gaby lainnya.



Melihat Gaby pulang, perasaan saya antara kaget, bingung, dan senang. Benar-benar saya merasa kedatangannya sangat diluar dugaan saya. Dalam mimpi saya berpikir "Horee Gaby pulang. Ternyata Gaby selamat. Dia tidak tenggelam di sekolah itu. Gaby tetap hidup. Anak saya di dunia ini bukan tinggal satu orang lagi, tapi saya masih tetap punya dua orang anak seperti dulu. Bahagia banget menerima kenyataan Gaby balik lagi pulang ke rumah. Pada mata kiri Gaby, saya melihat ada sedikit memar. Mungkin saya pikir akibat tenggelam kemarin ada sedkit cedera. Kalau cuma memar sedikit diobatin sebentar juga akan sembuh lagi. Yang penting dia selamat dan masih hidup.

Gaby tidak banyak berbicara, namun saya seperti bisa mengerti pikiran Gaby lewat tatapan matanya. Lewat tatapan matanya, Gaby seraya berkata : "Ma, Bibie selamat dan tetap hidup. Ini Bibie pulang." Saya langsung memeluk Gaby erat-erat dan setelah itu saya sibuk memberitahu kepada tetangga-tetangga, teman-teman bahwa Gaby masih hidup. Sebab dalam mimpi itu saya sadar kalau orang-orang semuanya menganggap Gaby sudah meninggal. Jadi saya mau klarifikasi ke semua orang bahwa Gaby masih hidup dan saya berbahagia karena dia sudah pulang dengan selamat. 

Dalam mimpi itu, hari kepulangan Gaby jatuh pada hari Sabtu. Lalu saya mengajak Gaby untuk les Mandarin. Saya mengantar Gaby les mandarin, dan bilang ke orang-orang di tempat les "Gaby ternyata selamat. Dia masih hidup. Kemarin ada kekeliruan. Dikiranya Gaby meninggal. Tapi dia ternyata selamat dan pulang, dan ini mau masuk les lagi sekarang."

Selama Gaby les, saya sibuk berkeliling memberitahu ke setiap orang bahwa Gaby ternyata masih hidup dan tidak meninggal. Supaya orang-orang jangan keliru dan menganggap Gaby sudah meninggal. Saya klarifikasi kesana kemari.

Setelah selesai les, saya jemput Gaby sambil berkata "Bie, ini kan sekarang Bibie selamat. Tapi Bibie ngga usah balik ke sekolah lama lagi ya. Sekarang bisa selamat, besok-besok belom tentu. Mama takut nanti Bibie dalam bahaya lagi. Senin kita daftar di sekolah dede yang baru aja. Bibie pasti suka dengan sekolah dede yang baru. Sekolah dede yang sekarang ada Tuhan Yesusnya. Bibie pasti keren banget pake seragam baru Bibie." Lalu saya membayangkan Bibie memakai seragam sekolah yang baru sambil berlari-lari di lapangan sekolah barunya itu.

Setelah itu alarm hp saya berbunyi. Saya terbangun dan langsung berkata dalam hati "Yah, sayang itu tadi cuma mimpi. Coba aja mimpi itu jadi kenyataan. Bibie bener-bener selamat dari peristiwa tenggelam itu dan pulang lagi ke rumah, tentu saya akan sangat-sangat bahagia. Dalam mimpi barusan aja saya udah bahagia dan histeris banget menyambut kepulangan Bibie. Apalagi dalam kenyataan sebenarnya. Kalau saya boleh memilih, saya mau mimpi terus dan ga bangun-bangun lagi, sebab dalam mimpi itu Gaby hidup."

Saya lalu membangunkan si dede untuk mandi pagi dan siap-siap berangkat sekolah. Sambil memandikan si dede, saya bernyanyi :


 I have a dream, a song to sing 
To help me cope, with anything 
If you see the wonder, of a fairytale 
You can take the future, even if you fail 
I believe in angels, something good in everything I see 
I believe in angels, when I know the time is right for me 
I'll cross the stream, I have a dream

I have a dream, a fantasy 
To help me through, reality 
And my destination, makes it worth the while 
Pushing through the darkness, still another mile
 I believe in angels, something good in everything I see
 I believe in angels, when I know the time is right for me 
I'll cross the stream, I have a dream


Kemarin, dalam perjalanan pulang setelah acara KRK, saya mendapat sapaan dari seorang teman FB yang juga tinggal di Pontianak ( sebelumnya pagi harinya juga teman FB dari Pontianak menceritakan mimpinya tentang Gaby ), berikut mimpinya :





No comments:

Post a Comment