Tuesday, June 7, 2016

Jalan yang Menjadi Saksi Bisu Ketika Mama Kehilangan Gaby





Jalan inilah yang menjadi saksi bisu suasana hati saya sepanjang perjalanan menuju Rumah Sakit, sesaat setelah menanggapi pemberitahuan dari pihak sekolah bahwa saya harus segera datang ke Rumah Sakit. Jalan ini adalah jalan alternative yang sering kami lalui bila jalan utama macet.

Ketika melewati jalan ini saya berharap Gaby masih bisa diselamatkan, sebab suara hati saya berkata "Apa Gaby tenggelam ? Sebab hari ini ada pelajaran renang. Gaby hari itu sangat sehat dan bersemangat. Gaby tidak sakit. Saya sebagai mamanya yang selalu bersamanya paham benar tentang kesehatan Gaby melebihi siapapun."

Ketika melewati jalan ini, hp sy sempat berbunyi kembali dimana pihak sekolah memberitahu "Langsung ke emergency room ya miss." Dan saya menjawab "Gabynya masih bisa selamat kan ? Gaby masih bernafas kan ?" Dan suara di seberang sana menjawab "Masih ada sedikit nafasnya miss. Miss segera kesini saja." Namun setibanya saya di rumah sakit, dokter mengatakan kepada saya bahwa Gaby sudah tidak bernafas lagi semenjak ia tiba di rumah sakit.

Ketika mama menyusuri jalan ini, tanpa mama sadari, berakhir pula kebersamaan mama dengan Gaby di dunia ini.

Gaby telah membawa separuh hidup mama ke surga, tempat dimana Allah Bapa berada. Dengan mendekatkan diri lebih dekat lagi kepada Allah Bapa, mama jadi bisa tetap merasa dekat dengan Gaby yang sudah berada di pangkuanNya.

Kini ikatan kasih sayang antara mama dan Gaby telah menembus batas ruang dan waktu, sebab Gaby yang sekarang berada di pangkuan Allah Bapa hanyalah sejauh doa. Doa itu yang membuat Allah Bapa senantiasa bertahta di hati mama sambil memangku Gaby. Amin.

No comments:

Post a Comment