Saturday, December 10, 2016

PERSIAPAN MENYAMBUT KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN


Tadi saya lagi ngobrol-ngobrol sama si dede dan amanya Gaby, lalu saya memperlihatkan foto kami sekeluarga ( foto bersama Gaby ) kepada si dede, tiba-tiba amanya Gaby bilang "Nanti mama dulu nih yang ketemu Gaby duluan. Kalo ngga ketemu, mama bakal cari si Gaby sampai ketemu."

Terus sy jawab "Pasti Gaby udah tambah gede dan tinggi tuh nanti pas ketemu." Ama menyahut "Ah, gampang lah mengenalinya. Ciri khasnya yang ada tahi lalat di bibir dan di pipi."

Beberapa hari yang lalu, pas lagi ngobrol sama papanya Gaby, saya bilang "Ntar kalo tiba-tiba eike mati, fotonya yang buat di peti pakai foto yang ini ya ( sambil memberitahu foto yang dimaksud ). Dan jangan pakein eike sepatu high heels. Pakein sepatu karet aja biar gampang dipake buat lari ( rencananya supaya gampang main kejar2an sama Gaby di Rumah Bapa )."

Mungkin sebagian orang akan menganggap kami sudah stress, tapi sesungguhnya kematian itu memang bisa datang kapan saja. Lebih baik menyiapkan segala sesuatunya sejak dini, terutama persiapan hati agar ketika nafas ini tiba-tiba berhenti, Tuhan mengizinkan jiwa ini untuk masuk ke dalam rumahNya dan duduk dalam pangkuanNya.

Gaby sudah terbang duluan, kelak kami pun akan bergiliran menyusulnya sesuai kehendakNya.

No comments:

Post a Comment