Wednesday, December 28, 2016

TEMPAT MAKAN DAN BOTOL MINUM GABY


Tempat makan Gaby yang dulu dipakai untuk membawa bekal Bibie ke sekolah kini dipakai untuk membawa bekal Papa Bie di kantor. Botol minum Gaby yang dulu dibawa ke sekolah setiap hari kini mama pakai untuk minum, baik di perjalanan maupun di rumah.

Baru beberapa bulan Bibie pakai botol minum ini, sebelum ia tenggelam di sekolahnya pada September 2015. Kita belinya di Hero pas pulang sekolah.

Botol minum yang lama ( yang bergambar Hello Kitty ) pecah karena botolnya jatuh di depan kelas pas airnya lagi penuh saat jam istirahat ( pas dede dan anak-anak TK lainnya di sekolah itu sedang ada acara Katrini Day pada April 2015 ).

Waktu itu mama juga lagi ada di sekolah mengikuti acara Kartini Daynya dede. Acara Kartini Day waktu itu diadakan di lapangan Playground. Ketika itu Bibie masih Grade 2. Kelasnya ada di lantai 2 tepat diatas Playground. Jadi pas Bibie keluar kelas saat jam istirahat, Bibie melongok ke bawah lewat balkon, melihat mama dan berteriak "Mama !" dan mama menengok keatas melihat Bibie tersenyum sambil melambaikan tangan ke mama.

Bibie dan temen-temen Bibie lalu turun ke kantin yang ada disamping lapangan Playground, dan Bibie nyamperin mama, lalu Bibie tunjukin botol minum Hello Kittynya ke mama sambil bilang "Ma, botolnya pecah. Tadi barusan pas keluar kelas kelepas dari tangan Bibie dan jatuh."

Saturday, December 24, 2016

I MISS YOU LIKE CRAZY...!


Setiap kali melihat anak perempuan seumuran Gaby, mama selalu membayangkan Gaby. Apalagi kalau rambutnya panjang dan postur badannya mirip Bibie.
Pernah pas lagi nunggu dede les, ada anak perempuan yang wajahnya mirip banget sama Gaby, dengan tahi lalat di pipi ( tapi anak itu tidak memiliki tahi lalat di bibir ). Rambutnya juga panjang, bentuk bibir dan postur tubuhnya mirip Bibie.
Mama lihatin terus anak perempuan itu sampai dia pulang dijemput oleh baby sitternya. Kalau aja mama ngga inget bahwa dia adalah anak orang lain, udah mama peluk dia Bie.
Dalam kesendirian mama nungguin dede sekolah atau les, mama selalu mendoakan Bibie dari belakang stir. Dan setiap kali mama menyebut nama Bibie dalam doa, mama selalu menengok ke bangku kosong disebelah kiri mama, dan mama membayangkan Gaby sedang tersenyum menatap mama. Semasa hidup, Gaby sering duduk disitu, disebelah mama sambil bercerita, bercanda, dan bernyanyi.
Berbahagialah mereka yang tidak pernah kehilangan anak sebab mereka dapat senantiasa memeluk anak-anak mereka sesering yang mereka mau.
Berbahagialah mereka yang kehilangan anak sebab dari kerinduan mereka kepada anak-anak mereka yang sudah di surga, pandangan mereka tentang kematian diubah, dimana kematian bukan lagi merupakan suatu kondisi yang mengerikan, melainkan merupakan suatu kesempatan emas untuk bisa memeluk kembali anak-anak mereka selama-lamanya. Amin.

Tuesday, December 13, 2016

MEJA OTOPSI GABY



Seminggu sebelum jenazah Gaby diotopsi, papa Gaby memesan meja kayu ini dari pengrajin kayu langganan kami di dekat rumah.

Karena ukuran meja yang dipesan tidak standard ( panjang mejanya harus disesuaikan dengan tinggi badan Gaby ), maka si pengrajin kayu pun bertanya "Kok ukurannya ngga standard ya ?"

Papa Gaby menjawab "Ya, karena panjang mejanya harus disesuaikan dengan tinggi badan anak saya. Meja ini mau dipakai buat otopsi jenazah anak saya minggu depan. Pihak pemakamannya tidak menyediakan meja otopsi, jadi kami harus buat dan bawa sendiri mejanya. Tolong sebelum minggu depan meja ini sudah jadi yah pak." Mendengar penjelasan papa Gaby, si pengrajin kayunya sampai kaget.

Ketika hari otopsi tiba, meja ini sudah selesai dibuat, dan kami membawanya ke makam Gaby. Setelah proses otopsi jenazah Gaby selesai dilakukan, kami pun membawa pulang meja ini sebagai kenang-kenangan.

Meja ini menjadi saksi bisu dimana jenazah Gaby harus diotopsi secara menyeluruh setelah 7 bulan dikubur, guna mengungkap kebenaran di mata hukum atas kasus kematiannya di kolam renang sekolahnya.

FOTO-FOTO PEMBONGKARAN MAKAM GABY UNTUK KEPERLUAN AUTOPSI ( Kamis, 14 April 2016 )

Terima kasih Tuhan atas pertolongan dan penyertaanMu dalam setiap langkah hidup kami. Amin.












Saturday, December 10, 2016

PERSIAPAN MENYAMBUT KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN


Tadi saya lagi ngobrol-ngobrol sama si dede dan amanya Gaby, lalu saya memperlihatkan foto kami sekeluarga ( foto bersama Gaby ) kepada si dede, tiba-tiba amanya Gaby bilang "Nanti mama dulu nih yang ketemu Gaby duluan. Kalo ngga ketemu, mama bakal cari si Gaby sampai ketemu."

Terus sy jawab "Pasti Gaby udah tambah gede dan tinggi tuh nanti pas ketemu." Ama menyahut "Ah, gampang lah mengenalinya. Ciri khasnya yang ada tahi lalat di bibir dan di pipi."

Beberapa hari yang lalu, pas lagi ngobrol sama papanya Gaby, saya bilang "Ntar kalo tiba-tiba eike mati, fotonya yang buat di peti pakai foto yang ini ya ( sambil memberitahu foto yang dimaksud ). Dan jangan pakein eike sepatu high heels. Pakein sepatu karet aja biar gampang dipake buat lari ( rencananya supaya gampang main kejar2an sama Gaby di Rumah Bapa )."

Mungkin sebagian orang akan menganggap kami sudah stress, tapi sesungguhnya kematian itu memang bisa datang kapan saja. Lebih baik menyiapkan segala sesuatunya sejak dini, terutama persiapan hati agar ketika nafas ini tiba-tiba berhenti, Tuhan mengizinkan jiwa ini untuk masuk ke dalam rumahNya dan duduk dalam pangkuanNya.

Gaby sudah terbang duluan, kelak kami pun akan bergiliran menyusulnya sesuai kehendakNya.