Friday, March 31, 2017

ALL ABOUT GABY...


Dulu mama menyimpan rahasia ini dalam hati, dan rencananya mama akan menceritakannya kepada Gaby ketika Gaby sudah dewasa nanti. Namun kenyataan berkata lain. Kini Gaby telah tiada. Rahasia yang ada di dalam hati mama ini kini mama share, agar siapapun yang ingin mengenal Gaby lebih dalam lagi, dapat membacanya...

----------------------------------------------------------------

Gabriella Sheryl Howard,

Satu tahun setelah pernikahan mama dan papa, kami mulai mengharapkan kehadiranmu di dalam rahim mama. Mama dan papa mulai mengusahakan kehadiranmu lewat medis dan juga lewat doa.

Mama dan papa percaya bahwa kehadiran seorang anak bukan hanya ditentukan secara medis, tetapi juga secara iman. Mama dan papa mulai berdoa kepada Tuhan untuk memohon kehadiranmu, sambil berobat ke dokter.

Dua bulan setelah berdoa dan berobat ke dokter, Gaby hadir di dalam rahim mama.

Betapa senangnya papa dan mama saat dokter kandungan itu mengatakan bahwa sudah ada Gaby di dalam rahim mama, walaupun saat itu Gaby masih berupa sebuah titik.

Sejak hari itu, mama lebih berhati-hati dalam bergerak, karena mama mau mempertahankan titik itu, supaya titik itu bisa tumbuh dan berkembang . Sejak adanya titik itu pula, mama mulai merasakan kehadiranmu, sayang.

Banyak hal yang terjadi selama titik itu mulai berkembang dari waktu ke waktu.

Di dalam rumah kita, papa dan ama seringkali beradu cara pandang, sehingga mereka sering cekcok.
Saat mereka cekcok, mama selalu merasa serba salah. Ditambah lagi ekonomi keluarga kita yang saat itu kurang baik. Lengkaplah sudah kesedihan itu.

Ditengah kondisi itu, ada satu hal yang membuat mama bahagia, yaitu mama masih punya Gaby.


Dalam kesedihan mama, Bibie lah yang selalu setia menemani mama . Bibie lah yang membangkitkan kebahagiaan dan harapan mama saat itu. Disitulah ikatan batin kita mulai tumbuh Bie.

Setiap kali mama menyendiri, seolah mama mendengar Bibie berkata “Tenang aja ma, kan masih ada Bibie yang sayang sama mama. Mama ngga boleh sedih.”

Dan mama menjawabnya dengan hati “Ia, untung mama masih punya Bibie. Tuhan sudah kasih Bibie buat mama supaya Bibie bisa menemani, menghibur dan menyayangi mama. Maafin mama ya Bie kalau mama suka sedih. Maafin mama juga kalau Gaby terpaksa ikut bersedih karena mama lagi sedih. Tapi mama sayang Gaby. Mama jadi ngga sabar kepingin lihat Bibie, mama mau peluk dan cium Bibie. Terima kasih Bibie sudah hadir dalam kehidupan mama. Bibie adalah anugerah Tuhan yang terindah dalam hidup mama.”

Setelah 9 bulan 10 hari berada dalam rahim mama, akhirnya Bibie lahir ke dunia pada hari Rabu malam, tanggal 27 Juni 2007, lewat operasi Caesar. Yeeee, akhirnya sekarang mama bisa melihat, memeluk dan mencium malaikat kecil mama.

Gaby lahir saat kondisi ekonomi keluarga kita masih buruk, tetapi papa dan mama tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk Gaby , semaksimal yang kami bisa.

Dua tahun kemudian, Tuhan memberikan adik untuk Gaby. Gaby yang biasanya mendapat kasih sayang full dari papa dan mama, kini mulai belajar untuk mensharingkan kasih sayang papa dan mamanya kepada adiknya.

Papa dan mama berharap Gaby dan dedenya bisa saling membantu dan melengkapi, sehingga kelak bila papa dan mama sudah ngga ada lagi di dunia ini, Gaby tidak sebatang kara tanpa saudara kandung.

Sejak memiliki dua orang anak, mama mulai sibuk mengurus Gaby dan dede dengan bantuan ama. Kelucuan mereka berdua lah yang meramaikan suasana rumah dan membawa kebahagiaan dalam keluarga kami.

Di saat ekonomi keluarga kami mulai merangkak naik, di saat Gaby baru mulai bisa menikmati kebahagiaan hidup ini dan baru mulai belajar untuk mandiri, disitulah ajal menjemputnya.

Ketika keluarga kami tengah berjuang untuk menemukan kebahagiaan dalam hidup ini, Gaby bagaikan malaikat kecil yang diutus oleh Tuhan untuk memberikan kebahagiaan itu dalam keluarga kami. Namun ketika keluarga kami telah menemukan kebahagiaan itu, Gaby meninggalkan kami untuk kembali kepada Bapa di Surga.

Kehadirannya yang istimewa dalam keluarga kami, membuat kami selalu menyayanginya. Kasih sayang kami kepada Gaby kini mengarahkan pandangan kami untuk dapat melihat lebih dalam lagi akan adanya kebahagiaan abadi di Rumah Bapa, karena kami yakin bahwa Gaby kini telah berada disana.

Harapan kami agar kelak dapat berkumpul kembali dengan Gaby di Rumah Bapa, mengajarkan kami untuk mempersiapkan hati mulai dari sekarang.

Terima kasih Gaby, malaikat kecil mama, pembawa kabar sukacita dari Surga…

No comments:

Post a Comment