Saturday, August 6, 2016

Ada Satu Nama yang Ditulis oleh Gaby dalam Mimpi Seorang Teman fb tgl 5 Agustus 2016

Seorang teman fb kembali menginfokan mimpinya tentang Gaby kepada saya. Berikut mimpinya :





 
Ada satu nama yang ditulis oleh Gaby dalam suratnya pada mimpi yang diceritakan diatas. Dalam dunia nyata yang sesungguhnya, pemilik nama yang ditulis oleh Gaby dalam mimpi itu bukan merupakan teman Gaby, tapi Gaby mengenal pemilik nama tersebut sebagai salah satu orang yang dihormatinya di sekolah.


Siapkah saya bila tombol "Play Again" ditekan ?

Semuanya kenangan itu seperti hidup kembali.
Semuanya seperti mimpi.
Semuanya seperti baru kemarin.
Semuanya seperti dalam pengaruh tombol pause.

Tombol pause itu baru akan berubah menjadi "play again" ketika saya sudah tidak hidup lagi di dunia ini.
Tombol "play again" menyimpan harapan yang pasti tentang sebuah kehidupan kekal yang indah bersama Gaby dalam pangkuan kasihNya.

Tombol "play again" bisa ditekan kapan saja oleh Sang Pemberi Kehidupan.

Saya harus siap ketika tombol "play again" itu ditekan oleh Sang Pemberi Kehidupan. Siap untuk bisa layak di hadapanNya, supaya bisa berkumpul kembali dengan Gaby cayank.

Ketika melongok dompet saya, ada foto Gaby disana



Setiap buka dompet, nomor satu yang saya lihat adalah pas foto Gaby waktu TK. Foto itu akan terus berada disana dan ngga akan saya rubah posisinya, supaya saya bisa tetap merasa Gaby selalu ada di dekat saya.

Anting-anting itu adalah anting-anting yang dipakai Gaby ketika tenggelam di kolam renang sekolahnya.

Anting-anting itu menjadi saksi bisu tenggelamnya Gaby. Kalau saja anting-anting itu bisa berbicara, tentunya mereka akan berteriak menceritakan detik-detik tenggelamnya Gaby secara detail kepada kami, karena anting-anting itulah yang tetap setia berada di samping Gaby ketika ia meregang nyawa.

Ketika Gaby dinyatakan meninggal oleh dokter disana, seorang perawat di rumah sakit itu meminta saya membuka dan menyimpan anting-anting Gaby. Tapi ketika itu saya tidak sanggup untuk membukanya. Tangan saya gemetar. Akhirnya perawat itu yang membantu saya melepaskan anting-anting itu dari telinga Gaby.

Saya masih ingat, dulu saya yang memakaikan anting-anting itu ke telinga Gaby. Tanpa sengaja, anting-anting itu juga selalu terlihat setiap kali saya mencium pipinya yang empuk dan mulus.

Tulisan-tulisan love yang Gaby buat secara spesial untuk saya, khususnya yang bertuliskan "Jangan dibuang kalo mama sayang Bibie" selalu saya simpan di dalam dompet saya, supaya bisa selalu saya bawa kemana-mana.

Semoga dari surga Gaby bisa melihat dan merasakan bahwa kami selalu menyayanginya. Amin.


Kematian menjadi keuntungan yang menyenangkan

Berbahagialah orang-orang yang tidak pernah mengalami kehilangan anak, karena mereka tidak perlu merasakan betapa pahitnya terpisah dari buah hati tercinta untuk selamanya.

Berbesar hatilah kita yang pernah mengalami kehilangan anak, karena melalui rasa kehilangan yang mendalam itulah naluri kasih sayang kita dibangkitkan untuk mencari dan menemukan sebuah harapan baru yang lebih kekal.

Naluri kasih sayang dalam diri kita itu akan menarik kita untuk selangkah lebih maju dalam mempersiapkan jalan menuju ke tempat dimana anak kita berada sekarang, supaya dimana tempat anak kita berada sekarang, disitu pula kita akan ditempatkan kelak. 

Anak adalah harapan dan masa depan orang tua. Selama anak kita hidup di dunia ini, dia akan menjadi harapan kita di dunia. Tetapi bila anak kita sudah pulang ke rumah Bapa di surga, dia akan menjadi harapan kita di surga.

Kehilangan anak di dunia ini mengubah harapan duniawi kita menjadi sebuah harapan surgawi.

Secara duniawi kematian merupakan sesuatu yang sangat menyedihkan, tapi dibalik kesedihan duniawi itu tersirat makna surgawi yang mendalam bagi orang-orang yang percaya kepadaNya.

Apa yang paling banyak ditakuti orang ?
Pasti banyak yang bilang "takut mati."
Semakin sukses dan semakin kaya orang tersebut, ia akan semakin takut mati.

Tapi ketika kita tahu bahwa anak kita yang ada di Rumah Bapa, dengan setia menanti kedatangan kita sesuai kehendakNya, kita akan memandang kematian menjadi sebuah keuntungan yang menyenangkan. Amin.

Tangan Tuhan Menyelamatkan Kita

Perjalanan hidup manusia selalu diwarnai dengan kebahagiaan dan kesedihan. Hidup ini akan menjadi simple dan penuh sukacita bila kita selalu berserah kepadaNya.

Seberat apapun kesedihan dan kepahitan hidup yang menerpa kita, kita pasti mampu melewatinya dengan baik bila kita selalu memegang erat tanganNya.

Selama kita mau terus memegang erat tanganNya, meskipun kita melewati lembah yang curam, jalan licin dan terjal, kita tidak akan merasa takut jatuh sebab tanganNya selalu siap menopang kita.

Untuk bisa memegang erat tanganNya, kita harus pasrah, percaya, dan benar-benar mengandalkanNya. Tanpa pasrah dan percaya kepadaNya, mustahil kita akan bisa benar-benar mengandalkanNya dan setia untuk memegang erat tanganNya. Sebab selama kita mengenggam tanganNya itu, tidak selalu kita melewati jalan yang datar. Terkadang kita harus melewati medan yang sulit dan terjal, serta berbahaya.

Justru ketika kita sedang melewati medan yang terjal dan berbahaya itu kita akan semakin mempererat genggaman tangan kita kepadaNya, dengan kepercayaan penuh bahwa Dia sanggup membawa kita melewati medan terjal itu dengan selamat, dan setelah berhasil melewati jalan terjal itu kita akan bersukacita atas kasihNya kepada kita.

Sebaliknya, ketika kita melewati jalan licin dan terjal, bila kita kurang percaya, kecewa, atau terlalu percaya dengan kekuatan diri sendiri, lalu kita melepaskan genggaman tangan kita kepadaNya, kita akan terperosok ke dalam jurang yang dalam dan tidak akan bisa mencapai garis finish.

Hanya orang yang bisa mencapai garis finish yang akan memperoleh mahkota kehidupan. Namanya juga mahkota pastilah sangat berharga, dan pastinya juga dibutuhkan perjuangan yang gigih untuk memperolehnya.

Berbahagialah orang yang berhasil menggenggam erat tanganNya sampai garis finish, sebab dengan demikian dia telah mengakhiri pertandingan dengan baik dan telah memelihara iman.

Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga ( Matius 18 : 18 )

Kalau kita mengikatkan iman kepadaNya, iman itulah yang akan menyelamatkan kita kelak.

Mimpi seorang teman fb pada Sabtu malam, 23 Juli 2016.