MEMBACA TULISAN GABY INI MEMBUAT AIR MATA SAYA MENGALIR KELUAR. BUKAN UNTUK MERATAPI KEPERGIANNYA, TAPI KARENA TULISANNYA MENYENTUH HATI SAYA.
Orang tua yang baik pasti akan selalu menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anak-anak mereka sejak usia dini ( sesuai dengan iman kepercayaan mereka ), dengan harapan agar kelak anak mereka bisa tumbuh menjadi anak yang berkarakter baik, bermoral, dan takut akan Tuhan.
Sekolah berlabel internasional tempat Gaby bersekolah adalah sekolah umum ( jadi agamanya masing-masing ). Karena itu, kami merasa Gaby kurang mendapatkan pendidikan agama Katholik yang cukup dari sekolah tersebut.
Maka supaya Gaby bisa lebih memahami ajaran iman Katholik ( sesuai iman kepercayaan kami ), papa Gaby membelikan buku Pendidikan Agama Katholik Sekolah Dasar seperti pada gambar terlampir, untuk diajarkan sendiri di rumah.
Awalnya saya menemani Gaby belajar buku Agama Katholik itu mulai dari buku 1A. Namun selanjutnya, Gaby dengan niat dan keingintahuan sendiri membaca dan mempelajari sendiri buku-buku itu secara berurutan, mulai dari buku 1A sampai seterusnya.
Gaby suka terlihat duduk di meja belajarnya dan membuka buku-buku itu, membacanya, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di buku itu.
Pada awalnya, saya rajin mengecek jawaban-jawaban Gaby di buku itu. Namun beberapa bulan terakhir ini saya semakin jarang mengecek tulisan-tulisan Gaby di buku itu.
Sampai akhirnya, sebulan setelah kepergiannya, saya melihat buku agama Katholik itu masih tertumpuk di meja belajarnya.
Saya iseng membuka buku-buku itu dengan perasaan teriris ( orang tua mana yang tidak sedih saat mengecek barang-barang milik anaknya yang telah tiada, rasa kehilangan itu amat sangat terasa ).
Makin dibuka bukunya, makin besar rasa kehilangan itu, dimana saya harus membaca tiap-tiap tulisan Gaby di buku itu sebagai sebuah peninggalan yang amat sangat berharga buat saya.
Sampai akhirnya saya menemukan sebuah halaman yang menyentuh hati saya, sampai tak terasa saya meneteskan air mata. Air mata itu bukan untuk meratapi kepergian Gaby, tapi air mata haru membaca tulisan Gaby yang simple tapi sangat menyentuh hati saya.
No comments:
Post a Comment