Seberat apapun kesedihan dan kepahitan hidup yang menerpa kita, kita pasti mampu melewatinya dengan baik bila kita selalu memegang erat tanganNya.
Selama kita mau terus memegang erat tanganNya, meskipun kita melewati lembah yang curam, jalan licin dan terjal, kita tidak akan merasa takut jatuh sebab tanganNya selalu siap menopang kita.
Untuk bisa memegang erat tanganNya, kita harus pasrah, percaya, dan
benar-benar mengandalkanNya. Tanpa pasrah dan percaya kepadaNya,
mustahil kita akan bisa benar-benar mengandalkanNya dan setia untuk
memegang erat tanganNya. Sebab selama kita mengenggam tanganNya itu,
tidak selalu kita melewati jalan yang datar. Terkadang kita harus
melewati medan yang sulit dan terjal, serta berbahaya.
Justru ketika kita sedang melewati medan yang terjal dan berbahaya itu kita akan semakin mempererat genggaman tangan kita kepadaNya, dengan kepercayaan penuh bahwa Dia sanggup membawa kita melewati medan terjal itu dengan selamat, dan setelah berhasil melewati jalan terjal itu kita akan bersukacita atas kasihNya kepada kita.
Sebaliknya, ketika kita melewati jalan licin dan terjal, bila kita kurang percaya, kecewa, atau terlalu percaya dengan kekuatan diri sendiri, lalu kita melepaskan genggaman tangan kita kepadaNya, kita akan terperosok ke dalam jurang yang dalam dan tidak akan bisa mencapai garis finish.
Hanya orang yang bisa mencapai garis finish yang akan memperoleh mahkota kehidupan. Namanya juga mahkota pastilah sangat berharga, dan pastinya juga dibutuhkan perjuangan yang gigih untuk memperolehnya.
Berbahagialah orang yang berhasil menggenggam erat tanganNya sampai garis finish, sebab dengan demikian dia telah mengakhiri pertandingan dengan baik dan telah memelihara iman.
Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga ( Matius 18 : 18 )
Kalau kita mengikatkan iman kepadaNya, iman itulah yang akan menyelamatkan kita kelak.
Justru ketika kita sedang melewati medan yang terjal dan berbahaya itu kita akan semakin mempererat genggaman tangan kita kepadaNya, dengan kepercayaan penuh bahwa Dia sanggup membawa kita melewati medan terjal itu dengan selamat, dan setelah berhasil melewati jalan terjal itu kita akan bersukacita atas kasihNya kepada kita.
Sebaliknya, ketika kita melewati jalan licin dan terjal, bila kita kurang percaya, kecewa, atau terlalu percaya dengan kekuatan diri sendiri, lalu kita melepaskan genggaman tangan kita kepadaNya, kita akan terperosok ke dalam jurang yang dalam dan tidak akan bisa mencapai garis finish.
Hanya orang yang bisa mencapai garis finish yang akan memperoleh mahkota kehidupan. Namanya juga mahkota pastilah sangat berharga, dan pastinya juga dibutuhkan perjuangan yang gigih untuk memperolehnya.
Berbahagialah orang yang berhasil menggenggam erat tanganNya sampai garis finish, sebab dengan demikian dia telah mengakhiri pertandingan dengan baik dan telah memelihara iman.
Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga ( Matius 18 : 18 )
Kalau kita mengikatkan iman kepadaNya, iman itulah yang akan menyelamatkan kita kelak.
No comments:
Post a Comment