Tas Sekolah dan Tas Makanan Gaby
Sejak Grade 3, Gaby memakai tas ini.
Sebelumnya ( waktu grade 1 dan 2 ) Gaby memakai tas dorong. Tas dorongnya cukup bagus dan kuat, tapi agak berat sebab gagang tasnya terbuat dari besi chrome.
Jadi karena kelas Gaby waktu kelas 1 dan 2 SD harus naik tangga yang cukup tinggi ( dari lantai dasar resepsionis, naik 2 lantai - melewati lantai TK ), karena tas Gaby berat, jadi mama selalu anter Gaby sambil bawain tasnya sampai di ujung tangga lantai kelas Gaby. Setelah itu mama lihatin Gaby jalan sampai masuk ke kelas, baru mamanya pulang.
Setiap serah terima tas, pasti mama cium pipi Bibie yang padat berisi, mulus dan seperti bakpau. Setiap mama cium pipi Bibie, pasti mama melihat tahi lalat kecil di ujung pipi dekat telinga kiri Bibie. Tahi lalat itu juga terlihat saat mama ciup pipi Bibie di dalam mimpi pertama mama bersama Bibie di hari ke 104 sejak kepergian Bibie.
Waktu Bibie kelas 2 SD, setiap mama anter Bibie ke lantai atas dan bawain tas Bibie, missnya suka tegur mama supaya ngga usah bawain tas Bibie, dan ga usah anter sampai atas supaya mandiri. Didrop aja di bawah. Tapi mama jawab "Tas Gaby berat miss. Kalau saya tidak anter sampai atas, nanti Gabynya keberatan bawa tas. Nanti aja kalau ganti tas ransel baru saya ngga bawain lagi tasnya." Jadi sampai lulus kelas 2 SD, mama selalu anter dan bawain tas Bibie sampai lantai atas.
Ini adalah tas Bibie waktu kelas 1 dan 2 SD :
Karena tasnya bagus, sayang kalau ngga dipakai. Dipakai 2 tahun masih kuat dan ngga ada masalah. Tas dorong ini hadiah ultah Gaby yang ke 6 tahun dari papanya. Papanya kasih hadiah tas dorong karena sebelum hari ulang tahunnya, Gaby pernah bilang "Kalau SD Bibie mau pakai tas dorong ah."
Saat Bibie sudah kelas 3 SD, kelas Bibie malah lebih tinggi lagi satu lantai dari sebelumnya, jadi dari lantai dasar resepsionis, harus naik 3 lantai, dengan kondisi harus bawa tas sendiri. Maka kelas 3 SD tas Bibie mama ganti yang model ransel biar ngga berat.
Saat hari terakhir mama drop Bibie di sekolah, pagi itu sebelum tenggelam, mama drop Bibie dan dede di tangga bawah, dan mama pandangi tas ransel Bibie dan dede sampai hilang dari pandangan mama ( tas ransel Hello Kitty ), setelah itu mama baru pulang.
Hari itu Bibie bawa bekal kue risol 2 buah untuk recess/ snack time, dan kwetiau goreng buatan omanya, untuk makan siang. Bibie pernah bilang sama omanya "Kalau habis berenang, enaknya makan risol. Jadi setiap ada pelajaran renang, snacknya bawain risol aja ya ama. Asiknya makan risol habis selesai berenang. Yummy banget." Seperti kedua minggu sebelumnya, Gaby selalu bawa kue risol untuk snack time saat recess. Karena Gaby suka banget kue risolnya, maka setiap ada Misa Arwah di rumah untuk mendoakan Gaby, risol ini selalu kami hadirkan sebagai salah satu hidangan untuk para tamu.
Sayangnya, Gaby tidak sempat memakan risolnya, dan kwetiaunya, karena sekitar jam 09.00 dia tewas tenggelam saat mengikuti pelajaran renang wajib di sekolahnya. Air minum di botol minumnya pun masih full ( Gaby belum meminumnya sama sekali ). Selain itu, siang harinya ada ulangan mandarin. Gaby sudah belajar dan sudah hafal semua bahan dictation ulangan mandarin untuk hari itu, tapi ia tidak bisa lagi ikut ulangan mandarin.
Berikut adalah coretan latihan Gaby saat belajar mandarin pada sore hari bersama mama, sehari sebelum ia tewas tenggelam :
Untuk menghafalkan kata smooth ( nomor 7 ), yang bahasa mandarinnya adalah "tong chang", mama bilang "Bie, ingetin aja tuh pipi Bibie yang smooth alias tong chang alias halus." Jadi kalo dikte kata "tong chang" pasti Bibie langsung elus-elus pipinya yang halus. Menjiwai banget si Bibie nih.
Ini adalah tas renang Gaby yang dipakai saat ada pelajaran renang di sekolah, maupun saat les renang. Tas ini adalah Goody Bag dari teman sekelasnya yang merayakan ulang tahun di sekolah saat TK dulu.
Bibie suka banget pakai tas ini kalau renang, katanya enak tasnya gede, jadi gampang masukin pernak pernik renangnya.
Ini adalah sepatu sekolah yang dipakai Gaby setiap hari, sampai hari terakhir ia tenggelam di sekolah itu.
Ini adalah sandal jepit yang dipakai Gaby saat renang dan kaca mata renang yang selalu dipakai Gaby saat les renang maupun saat pelajaran renang di sekolahnya. Saat kejadian tenggelam di sekolahnya, Gaby juga memakai kacamata renang ini.
Ini adalah baju seragam dan kunciran Gaby yang dipakai sesaat sebelum pelajaran renang dimulai. Saya tidak pernah merubah posisinya karena ini menjadi kenang-kenangan bagi saya, dimana saat Gaby memasukkan baju seragam dan kunciran ini kedalam kantong plastik ( saat ganti pakaian renang ), ia masih dalam keadaan hidup.
Ini adalah box container yang berisi barang-barang Gaby yang disimpan di loker kelasnya. Pada hari ke lima setelah kejadian Gaby tenggelam, saya membawa pulang semua barang-barangnya ini ke rumah, seusai acara Misa Arwah Gaby di pinggir kolam renang sekolahnya.
Saat saya pertama kali membuka box container Gaby dengan perasaan hancur ( di hari ke 5 setelah kepergiannya ), saya menemukan catatan ini di dalamnya.
Gaby....Gaby..., sampai di box container yang ditinggal di sekolah aja masih aja ada tulisan "I love my mom." Kalo mama ngga kuat iman, mungkin mama bisa masuk Rumah Sakit Jiwa di Grogol Bie, karena sangat berat rasanya harus kehilangan anak sebaik Bibie, yang sangat sayang sama mama.
Ini adalah tempat makan dan botol minum Bibie yang dia pakai setiap hari saat sekolah. Dimana di hari kejadian tenggelam itu, kwetiau goreng dan air minumnya belum sempat disentuh oleh Gaby. Omanya Gaby sampai stress lihat botol minum Gaby masih full air, dimana omanya sendiri yang mengisi air minum itu pada pagi hari sebelum Gaby berangkat sekolah, dan omanya juga yang memasakkan kwetiau goreng untuk Gaby atas permintaan Gaby ( Gaby yang pilih menu kwetiau gorengnya ).
Ini adalah buku-buku pelajaran sekolah Gaby di kelas 3 SD yang baru dipakai sekitar 1,5 bulan. Sekarang bukunya tidak terpakai dan dimasukkan ke dalam dus. Dulu buku-buku ini dibeli di sekolahnya dengan tarif sekitar satu juta lebih sedikit.
Ini adalah fotocopyan buku-buku pelajaran Gaby untuk pegangan belajar di rumah, sebab buku-buku pelajaran yang aslinya ditinggal di sekolah, dan baru dibawa pulang kalo mau ulangan saja, atau kalau ada PR saja.
Saat mau fotocopy buku-buku ini, banyak yang menolaknya, karena mereka ngga bisa kerjain buru-buru. Kebanyakan tukang fotocopy minta bukunya ditinggal selama satu minggu di tempat fotocopy. Padahal bukunya mau dibawa ke sekolah hari Senin( hari itu hari Sabtu ). Jadi mama keliling cari tukang fotocopy yang bisa selesesaikan paling lambat besok ( hari Minggunya ). Akhirnya mama bagi 2 fotocopynya di dua tempat, sehingga masing-masing tempat bisa kerja lebih cepat dan ngga kebanyakan. Sekarang, buku-buku fotocopyan ini juga dimasukkan ke dalam dus.
Ini adalah buku tulis dan clear holder Gaby untuk masing-masing pelajaran.
Di bawah ini adalah kumpulan gambar Gaby pada Drawing Booknya :
Ini adalah tas les gambar dan les mandarin Gaby
Ini adalah kipas kesayangan Gaby. Kipas ini adalah hasil penukaran tiket Fun City, setelah kami mengumpulkannya dari permainan tekan bola dengan pembelanjaan koin sebanyak 20 koin. Kami berdua main ke Fun City pada hari Sabtu sore, bersama dengan seorang teman sekolah saya yang pada hari itu janjian temu kangen dengan saya. Tidak disangka, pertemuan itu menjadi pertemuan terakhir teman saya dengan Gaby.
Kipas ini diam-diam disimpan Gaby di dalam sarung bantal tidurnya. Dulu, saat saya ganti sarung bantalnya, Gaby langsung kaget dan bilang "Kipas Bibie mama ilangin ga ?" Mama jawab "Ngga lah Bie. Kipasnya mama taro lagi di dalam sarung bantalnya yang baru." Lalu Gaby tersenyum dan segera meraih kipas kesayangannya itu.
No comments:
Post a Comment