Setiap kali mama cium dede, mama membayangkan lagi cium Gaby juga.
Setiap kali mama peluk dede, mama membayangkan lagi peluk Gaby juga.
Setiap kali mama mendoakan dede, mama mendoakan Gaby juga.
Setiap kali mama memfoto dede, mama membayangkan lagi memfoto Gaby juga.
Setiap kali mama melihat keceriaan dede dalam pelukan mama, mama berharap Gaby juga berbahagia dalam pelukan Bunda Maria dan Bapa di Surga.
Setiap kali mama nonton di bioskop sama dede, mama selalu menoleh ke bangku sebelah mama yang satunya lagi, karena biasanya kalau kita nonton bertiga, mama selalu duduk di tengah, sedangkan Gaby dan dede duduk di kanan kiri mama.
Setiap kali mama bilang "Mama sayang dede", mama juga akan bilang "Mama juga sayang Cie-cie Gaby."
Walaupun cie-cie Gaby sudah beralih dari dunia ini, mama ngga akan
menghilangkan posisi cie-cie Gaby sebagai anak pertama mama. Bayangan
Gaby akan mama peluk selamanya, sampai mama sendiri menjadi sebuah
bayangan.
Saat hal itu terjadi, biarlah orang-orang yang masih berziarah di dunia ini membayangkan kita berdua saling berpelukan di Rumah Bapa. Amin.
Saat hal itu terjadi, biarlah orang-orang yang masih berziarah di dunia ini membayangkan kita berdua saling berpelukan di Rumah Bapa. Amin.
No comments:
Post a Comment