Beberapa minggu lagi adalah peringatan 2 (dua) tahun meninggalnya Gaby. Hampir dua tahun sudah papa dan mama mengawal kasus Gaby.
Sejak kasus Gaby masuk pengadilan, kami selalu hadir dalam sidang yang digelar. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, tak jarang kami terduduk di kursi tunggu pengadilan untuk menunggu perkembangan proses peradilan kasus kematian anak kami.
Kalau papa dan mama ditanya "Apakah papa Gaby ngga ada kerjaan ? Kok tiap minggu kerjanya nongkrong aja di pengadilan ?" Sesungguhnya pekerjaan papa Gaby cukup banyak. Beban ekonomi keluarga kami pun seluruhnya ada di pundak papanya Gaby. Namun setiap kali mama berkata "Kalau lagi sibuk biar eike sendiri saja yang pergi ke pengadilan." Papa Gaby selalu menjawab "Ngga ah. Aku juga mau datang ke pengadilan." Walhasil, mama tidak pernah hadir di pengadilan tanpa didampingi papa Gaby.
Sesungguhnya yang wajib hadir di pengadilan adalah terdakwanya, sedangkan orang tua korban tidak wajib hadir. Namun demikian kami akan tetap hadir meluangkan waktu kami untuk mengawal kasus Gaby mulai dari awal sampai akhir.
Kalau ada yang bertanya "Bagaimana menghadapi sidang kasus Gaby yang sering ditunda ?" Jawabannya "Kami akan tetap positif thinking, kami akan tetap menjalaninya dengan sabar sambil senantiasa menggantungkan harapan kami kepada Tuhan Yang Maha Kuasa."
Berita terkait :
https://www.gatra.com/hukum/281640-pn-jakarta-barat-tidak-serius-sidangkan-kasus-kematian-gaby
No comments:
Post a Comment