Malam ini tiba-tiba mama teringat akan kenangan bersama Gaby ketika token listrik di rumah habis. Waktu itu kejadiannya sekitar jam 20.00. Ketika itu papa Gaby sedang mandi.
Mama lalu membeli token lewat transaksi online dengan menggunakan hp. Karena gelap, mama minta tolong Gaby untuk memegangi senter supaya mama bisa bertransaksi tanpa kegelapan. Gaby lalu mengarahkan senter ke hp mama sambil duduk di sebelah mama di lantai kamar mama, menunggu mama sampai selesai bertransaksi online. Saat itu Gaby memakai baju merah bergambar kelinci dan celana panjang seperti pada foto ini.
Setelah transaksi berhasil dan token diisi, listrik pun menyala.
Setelah itu Gaby berkata "iiih, mama so cool." Ternyata itu adalah
kenangan terakhir kehabisan token listrik bersama Gaby.
Beberapa hari setelah kepergian Gaby meninggalkan dunia ini akibat tenggelam di kolam renang sekolahnya sendiri, token listik di rumah kembali habis. Timingnya kebetulan sama2 terjadi di malam hari juga. Saat itu mama berusaha membeli pulsa lewat transaksi online tanpa ada lagi yang menerangi dengan senter, jadinya mama bertransaksi dengan gelap-gelapan. Saat itu hancur sekali rasanya hati mama. Kini tidak ada lagi Gaby yang memegangi senter untuk mama supaya tidak kegelapan saat membeli token secara online lewat hp. Tidak ada lagi yang duduk manis menemani mama sampai transaksi selesai. Tidak ada lagi yang berkata "iiih, mama so cool."
Sekarang mama hanya bisa berharap agar kelak Gaby menjadi penerang jalan mama menuju ke rumah Bapa di surga ketika mama menghembuskan nafas yang terakhir.
Yang patut disyukuri adalah sejak kepergian Gaby hingga saat ini ( 274 hari ), listrik tidak pernah padam selama jam doa mama, khususnya ketika doa pagi, dimana keadaan langit masih gelap. Terima kasih Tuhan untuk penyertaanMu. Engkaulah penerang hidupku yang sesungguhnya, yang selalu memancarkan sinar cahayaMu sepanjang jalan hidupku. Amin.
Beberapa hari setelah kepergian Gaby meninggalkan dunia ini akibat tenggelam di kolam renang sekolahnya sendiri, token listik di rumah kembali habis. Timingnya kebetulan sama2 terjadi di malam hari juga. Saat itu mama berusaha membeli pulsa lewat transaksi online tanpa ada lagi yang menerangi dengan senter, jadinya mama bertransaksi dengan gelap-gelapan. Saat itu hancur sekali rasanya hati mama. Kini tidak ada lagi Gaby yang memegangi senter untuk mama supaya tidak kegelapan saat membeli token secara online lewat hp. Tidak ada lagi yang duduk manis menemani mama sampai transaksi selesai. Tidak ada lagi yang berkata "iiih, mama so cool."
Sekarang mama hanya bisa berharap agar kelak Gaby menjadi penerang jalan mama menuju ke rumah Bapa di surga ketika mama menghembuskan nafas yang terakhir.
Yang patut disyukuri adalah sejak kepergian Gaby hingga saat ini ( 274 hari ), listrik tidak pernah padam selama jam doa mama, khususnya ketika doa pagi, dimana keadaan langit masih gelap. Terima kasih Tuhan untuk penyertaanMu. Engkaulah penerang hidupku yang sesungguhnya, yang selalu memancarkan sinar cahayaMu sepanjang jalan hidupku. Amin.
No comments:
Post a Comment