Seminggu sebelum jenazah Gaby diotopsi, papa Gaby memesan meja kayu ini dari pengrajin kayu langganan kami di dekat rumah.
Karena ukuran meja yang dipesan tidak standard ( panjang mejanya harus disesuaikan dengan tinggi badan Gaby ), maka si pengrajin kayu pun bertanya "Kok ukurannya ngga standard ya ?"
Papa Gaby menjawab "Ya, karena panjang mejanya harus disesuaikan dengan
tinggi badan anak saya. Meja ini mau dipakai buat otopsi jenazah anak
saya minggu depan. Pihak pemakamannya tidak menyediakan meja otopsi,
jadi kami harus buat dan bawa sendiri mejanya. Tolong sebelum minggu
depan meja ini sudah jadi yah pak." Mendengar penjelasan papa Gaby, si
pengrajin kayunya sampai kaget.
Ketika hari otopsi tiba, meja ini sudah selesai dibuat, dan kami membawanya ke makam Gaby. Setelah proses otopsi jenazah Gaby selesai dilakukan, kami pun membawa pulang meja ini sebagai kenang-kenangan.
Meja ini menjadi saksi bisu dimana jenazah Gaby harus diotopsi secara menyeluruh setelah 7 bulan dikubur, guna mengungkap kebenaran di mata hukum atas kasus kematiannya di kolam renang sekolahnya.
Ketika hari otopsi tiba, meja ini sudah selesai dibuat, dan kami membawanya ke makam Gaby. Setelah proses otopsi jenazah Gaby selesai dilakukan, kami pun membawa pulang meja ini sebagai kenang-kenangan.
Meja ini menjadi saksi bisu dimana jenazah Gaby harus diotopsi secara menyeluruh setelah 7 bulan dikubur, guna mengungkap kebenaran di mata hukum atas kasus kematiannya di kolam renang sekolahnya.
No comments:
Post a Comment