Kamis, 31 Maret 2016, saya kembali mendapatkan sapaan dari seorang teman fb yang memimpikan Gaby, berikut mimpinya :
Blog ini berisi kumpulan kisah Gaby semasa hidupnya dan perjalanan proses hukum atas kasus kematiannya.
Thursday, March 31, 2016
Monday, March 28, 2016
GO...FIGHT....WIN !
Cara mama memberi semangat buat Gaby sewaktu hidup :
GO ... GO... FIGHT....FIGHT....WIN....WIN....YESSS !!!
We are the champions, we are the champions
No time for losers
Cause we are the champions
We are the champions, we are the champions
No time for losers
Cause we are the champions
( sambil mama angkat kedua tangan Bibie keatas, dan Bibie akan ketawa ketiwi )
Sekarang, dari dalam hati mama, mama membayangkan Bibie memberi semangat buat mama :
GO ... GO... FIGHT....FIGHT....WIN....WIN....YESSS !!!
We are the champions, we are the champions
No time for losers
Cause we are the champions
We are the champions, we are the champions
No time for losers
Cause we are the champions
KU TAK BISA JAUH-JAUH DARI GABY
Rasanya nano-nano banget kalo ditinggal pergi anak selamanya. Memang anak itu ngga tergantikan. Makan ngga makan asal kumpul itu sudah bikin happy. Tapi kalo makanan banyak ada satu yang hilang jadi ngga napsu makan walaupun makanannya enak2.
189 hari berlalu masih terasa seperti kemarin, dan selamanya akan selalu terasa seperti kemarin.
Kalau selalu merasa kejadiannya seperti kemarin, berarti Gaby masih duduk manis di dalam hatiku. Tapi kalau aku merasa sudah lama berlalu, artinya Gaby sudah mulai keluar dari dalam hatiku. Dan aku tidak akan membiarkan Gaby keluar dari dalam hatiku. Dia harus selalu ada di dalam hatiku selamanya.
"Jangan kemana-mana ya Bie. Duduk manis di hati mama sampai nanti kita ketemu lagi. Sementara Bibie nyantai dulu di hati mama. Jangan lari kemana-mana nanti mama pusing nyarinya. Soalnya mama udah ngga bisa lihat Bibie lagi."
DARI MAKAM GABY KAMI MENGUCAPKAN SELAMAT PASKAH 2016
Dari tempat peristirahatan Gaby yang terakhir, kami mengucapkan Selamat Paskah 2016.
Melalui misteri Paskah, Yesus Kristus telah bangkit mengalahkan maut. Melalui sengsara, wafat dan kebangkitanNya, Yesus memberikan jaminan kehidupan kekal bagi setiap orang yang percaya kepadaNya sebagai Mesias dan Juruselamat.
Berdasarkan iman tersebut, kami sekeluarga bersyukur karena telah memiliki Yesus di dalam hati kami masing-masing. Kini Yesus telah meluputkan Gaby dari kuasa maut dan telah memberikan keselamatan abadi untuk Gaby.
Kepergian Gaby menuju Bapa di Surga memberikan pengalaman iman yang luar biasa, dan membuat saya semakin memikirkan tentang peristiwa kematian. Saya ingin mempersiapkan jalan menuju Surga mulai dari sekarang, bahkan saya juga sudah menyediakan tempat peristirahatan terakhir saya disamping makam anak saya tercinta, Gaby.
Maut bisa datang kapan saja, dimana saja, dan dalam usia berapa saja. Semoga saat maut menjemput saya, jiwa saya layak masuk dalam kerahimanNya, sehingga saya dapat berkumpul kembali dengan Gaby dalam kebahagiaan abadi bersama Bapa di Surga.
Satu orang telah diselamatkan dalam keluarga kami untuk memberikan keselamatan kepada yang lain. All for One and One for All. Amin.
Saturday, March 26, 2016
KENANGAN SABTU TERAKHIR BERSAMA GABY ( 5 HARI SEBELUM TENGGELAM )
Sekitar 1 tahun yang lalu, Gaby minta dibelikan kaos yang seragam dengan mamanya, Gaby menyebutnya dengan istilah kaos "Mom & Child."
Setiap Sabtu biasanya kami memakai kaos "Mom & Child" ini, dan saya mengantarnya les Mandarin. Sudah sekitar 3 tahun Gaby les Mandarin, dimana saya selalu mengantar dan menjemputnya.
Kenangan Sabtu terakhir kami :
Saya, papa Gaby dan dede menjemput Gaby les Mandarin. Setelah itu, saya berdua Gaby makan bakso, sedangkan papanya dan dedenya makan di rumah makan vegetarian ( lokasinya bersebrangan dengan penjual bakso ). Gaby lalu minta dibelikan jus alpukat.
Saya, papa Gaby dan dede menjemput Gaby les Mandarin. Setelah itu, saya berdua Gaby makan bakso, sedangkan papanya dan dedenya makan di rumah makan vegetarian ( lokasinya bersebrangan dengan penjual bakso ). Gaby lalu minta dibelikan jus alpukat.
Setelah itu kami ber 4 menyeberang jalan untuk makan pempek dan es Bangka.
Itulah kenangan hari Sabtu terakhir kami bersama Gaby, yaitu tanggal 12 September 2015 ( 5 hari sebelum Gaby tenggelam di kolam renang sekolahnya ).
Wednesday, March 23, 2016
Love Bie...
Bibie cayank, mama kangen Bibie.
Mau cium pipi Bibie.
Mau peluk Bibie.
Tapi mama bersyukur, walaupun mama sekarang ngga bisa manjain Bibie lagi, ada Mama Surgawi yang sekarang manjain Bibie, yaitu Bunda Maria.
Bibie masih kecil, jadi Bibie masih butuh kasih sayang mama.
Mama Surgawi pastinya jauh lebih baik dan sabar dari mama Bie.
Tanpa Bibie, hidup mama di dunia sudah ngga mungkin bisa happy seperti dulu lagi, tapi sekarang mama sudah punya tabungan menuju Surga.
Kalau dulu, pikiran mama sebatas kebahagian dunia aja dan ngga mikirin hidup setelah kematian.
Tapi sekarang mama selalu mikir tentang hidup setelah mati, sebab saat itulah mama akan ketemu lagi sama Bibie.
Ngga tau berapa lama lagi mama akan ketemu Bibie, yang pasti setiap hari mama selalu berharap akan ketemu lagi sama Bibie.
"Gaby itu bayi mama."
Love Bie...
ALL FOR ONE AND ONE FOR ALL !
Kami adalah sebuah keluarga bahagia yang telah dipersatukan oleh Tuhan dan tidak bisa diceraikan oleh manusia.
Ketika salah satu dari kami, yaitu Gaby, harus terpisah dari kami dan pergi meninggalkan dunia ini, tentu saja kebahagiaan kami secara duniawi sirna.
Namun Gaby yang pergi meninggalkan kami itu bukannya binasa, melainkan pulang ke pangkuan Bapa di Surga.
Otomatis karena salah satu dari kami telah berada di pangkuan Bapa di Surga, kami pun tidak bisa jauh-jauh dari Bapa di Surga, karena kami adalah satu kesatuan dalam ikatan batin.
Kepergian Gaby menghadap Bapa di surga, telah membawa batin kami untuk semakin dekat dengan Bapa di Surga.
Satu orang telah diselamatkan dalam keluarga ini, untuk memberikan keselamatan bagi yang lain.
All for One and One for All.
Rasa rindu dan kepedihan duniawi kami akibat kehilangan Gaby mengajarkan kami untuk turut memikul salib bersama Yesus sehingga kami bisa semakin menghargai pengurbananNya.
Semakin menghargai pengurbananNya, membuat kami semakin bisa merasakan cinta kasihNya yang besar.
Biarlah tangan Tuhan berperkara dalam menyelesaikan kasus kematian Gaby.
Amin.
Sunday, March 20, 2016
Mimpi Seorang Teman fb Setelah Peziarahanku ke 9 Gua Maria
Siang hari ini, Sabtu 19 Maret 2015, saya kembali mendapat sapaan dari seorang teman fb. Beliau bercerita mengenai mimpinya semalam tentang Gaby.
Beliau mengatakan bahwa dalam mimpinya itu ia melihat Gaby dengan sangat jelas dan ia seperti mendapat dorongan yang kuat untuk menceritakan minpinya itu kepada saya. Berikut mimpinya :
Lalu pada hari Jumat malam, 18 Maret 2016, seorang teman fb memimpikan Gaby sedang berada di pangkuan seorang "Ibu", namun dalam mimpi itu wajah "Ibu" itu tidak terlihat jelas. Namun beliau yakin kalau "Ibu" itu bukan saya ( bukan mama Gaby ). Saya langsung menarik kesimpulan kalau yang memangku Gaby dalam mimpi teman fb itu adalah "Mama Surgawi" yaitu Bunda Maria. Dikatakan juga dalam mimpi itu, Gaby dipangku dengan gaya seperti Bunda Maria memangku Yesus ( seperti simbol patung Pieta ).
Waw....banyak sekali keajaiban yang Tuhan tunjukkan kepada saya lewat mimpi dari teman-teman facebook, dimana mimpi teman-teman semua sangat menguatkan saya. Semua mimpi tentang Gaby yang telah teman-teman ceritakan kepada saya seolah-olah adalah jawaban atas doa-doa saya.
Saya kagum dengan cara Tuhan menghibur hati saya. Apa yang tidak pernah saya pikirkan, itulah yang Tuhan sediakan bagi saya.
Awalnya, Tuhan telah menolong saya dengan memampukan saya untuk mengetik semua tentang Gaby dengan ide-ide penulisan yang selalu saya dapatkan ketika saya berdoa. Lalu secara ajaib Tuhan mengundang teman-teman fb untuk membaca semua tulisan saya yang tidak ada habisnya.
Saya pun bingung kenapa saya bisa sanggup menulis semua itu secara lengkap. Kekuatan itu seperti bukan berasal dari diri saya.
Saya hampir tidak pernah meng-add teman lewat fb, tapi begitu banyak teman yang meng-add saya di fb setelah saya menulis dan terus menulis. Saya paham benar, kalau tidak ada teman-teman yang setia membaca fb saya, sebanyak apapun tulisan-tulisan saya, tidaklah berarti apa-apa.
Saya bahagia telah dikasihi Tuhan sedemikian rupa. Thanks God for everything.
Saya juga sangat berterima kasih kepada teman-teman khususnya teman fb, atas perhatian, simpati, support, doa dan kesetiaan teman-teman semua dalam membaca dan mengikuti kisah-kisah Gaby di setiap tulisan-tulisan saya.
Walaupun kita tidak saling mengenal, tapi teman-teman semua begitu peduli kepada kami. Banyak pula dari teman-teman yang memiliki keyakinan / iman kepercayaan yang berbeda dengan saya, namun teman-teman tetap peduli dan menghargai perbedaan keyakinan diantara kita. Semua itu bisa terjadi hanya karena Kebesaran Tuhan. GBU All.
Saat ini saya sedang membayangkan betapa bahagianya Gaby berada dalam pangkuan Tuhan Yesus dan Bunda Maria, bercanda tawa dan penuh suka cita di Surga.
Untuk mengiringi kebahagiaan Gaby di Surga bersama Tuhan Yesus dan Bunda Maria, saya mempersembahkan lagu ini dari dunia ini. Semoga Tuhan Yesus, Bunda Maria dan Gaby bisa mendengarnya dari Surga. Semoga kelak saya juga bisa ikut ambil bagian dalam kebahagiaan abadi di Surga bersama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, serta Bunda Maria. Amin.
Beliau mengatakan bahwa dalam mimpinya itu ia melihat Gaby dengan sangat jelas dan ia seperti mendapat dorongan yang kuat untuk menceritakan minpinya itu kepada saya. Berikut mimpinya :
Pada tanggal 14 - 16 Maret 2016 ( Senin - Rabu ) kemarin saya melakukan ziarah pribadi ke 9 Gua Maria di wilayah Keuskupan Agung Jakarta dan sekitarnya untuk mendoakan ketenangan arwah Gaby sekaligus mendoakan kasus Gaby agar mencapai titik terang. Saya mohon doa restu dari Bunda Maria, agar senantiasa mendoakan dan melindungi kami dalam memperjuangkan kasus Gaby ini.
Lalu pada hari Jumat malam, 18 Maret 2016, seorang teman fb memimpikan Gaby sedang berada di pangkuan seorang "Ibu", namun dalam mimpi itu wajah "Ibu" itu tidak terlihat jelas. Namun beliau yakin kalau "Ibu" itu bukan saya ( bukan mama Gaby ). Saya langsung menarik kesimpulan kalau yang memangku Gaby dalam mimpi teman fb itu adalah "Mama Surgawi" yaitu Bunda Maria. Dikatakan juga dalam mimpi itu, Gaby dipangku dengan gaya seperti Bunda Maria memangku Yesus ( seperti simbol patung Pieta ).
Waw....banyak sekali keajaiban yang Tuhan tunjukkan kepada saya lewat mimpi dari teman-teman facebook, dimana mimpi teman-teman semua sangat menguatkan saya. Semua mimpi tentang Gaby yang telah teman-teman ceritakan kepada saya seolah-olah adalah jawaban atas doa-doa saya.
Saya kagum dengan cara Tuhan menghibur hati saya. Apa yang tidak pernah saya pikirkan, itulah yang Tuhan sediakan bagi saya.
Awalnya, Tuhan telah menolong saya dengan memampukan saya untuk mengetik semua tentang Gaby dengan ide-ide penulisan yang selalu saya dapatkan ketika saya berdoa. Lalu secara ajaib Tuhan mengundang teman-teman fb untuk membaca semua tulisan saya yang tidak ada habisnya.
Saya pun bingung kenapa saya bisa sanggup menulis semua itu secara lengkap. Kekuatan itu seperti bukan berasal dari diri saya.
Saya hampir tidak pernah meng-add teman lewat fb, tapi begitu banyak teman yang meng-add saya di fb setelah saya menulis dan terus menulis. Saya paham benar, kalau tidak ada teman-teman yang setia membaca fb saya, sebanyak apapun tulisan-tulisan saya, tidaklah berarti apa-apa.
Saya bahagia telah dikasihi Tuhan sedemikian rupa. Thanks God for everything.
Saya juga sangat berterima kasih kepada teman-teman khususnya teman fb, atas perhatian, simpati, support, doa dan kesetiaan teman-teman semua dalam membaca dan mengikuti kisah-kisah Gaby di setiap tulisan-tulisan saya.
Walaupun kita tidak saling mengenal, tapi teman-teman semua begitu peduli kepada kami. Banyak pula dari teman-teman yang memiliki keyakinan / iman kepercayaan yang berbeda dengan saya, namun teman-teman tetap peduli dan menghargai perbedaan keyakinan diantara kita. Semua itu bisa terjadi hanya karena Kebesaran Tuhan. GBU All.
Saat ini saya sedang membayangkan betapa bahagianya Gaby berada dalam pangkuan Tuhan Yesus dan Bunda Maria, bercanda tawa dan penuh suka cita di Surga.
Untuk mengiringi kebahagiaan Gaby di Surga bersama Tuhan Yesus dan Bunda Maria, saya mempersembahkan lagu ini dari dunia ini. Semoga Tuhan Yesus, Bunda Maria dan Gaby bisa mendengarnya dari Surga. Semoga kelak saya juga bisa ikut ambil bagian dalam kebahagiaan abadi di Surga bersama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, serta Bunda Maria. Amin.
Friday, March 18, 2016
PEZIARAHAN PRIBADIKU KE 9 GUA MARIA
Pada Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah 2016 ini, Gereja Katholik menghimbau seluruh umatnya untuk melakukan peziarahan ke 9 Gua Maria yang ada di wilayah Keuskupan Agung Jakarta dan sekitarnya. Berdasarkan himbauan tersebut, aku memutuskan untuk melakukan peziarahan pribadi ke 9 Gua Maria sesuai pilihanku.
Aku memilih berziarah secara pribadi / seorang diri, sebab peziarahanku kali ini ingin kulakukan secara khusyuk dan kupersembahkan secara khusus untuk ketenangan arwah putri tercintaku.
Selain mendoakan ketenangan arwah Gaby, aku juga memohon doa dan perlindungan dari Bunda Maria dalam memperjuangkan kasus kematian Gaby agar mencapai titik terang.
Peziarahanku kali ini merupakan prosesi sungkeman kepada Bunda Maria yang adalah Mama Surgawi bagiku, yang sangat patut untuk kuhormati, dan ketaatannya kepada Allah yang luar biasa menjadikannya teladan hidupku.
Dengan pertolongan dari Allah Tri Tunggal Maha Kudus, dan doa restu dari Bunda Maria, aku yakin langkahku ke depan akan semakin diberkati.
Senin, 14 Maret 2016, peziarahanku dimulai. Aku berangkat sekitar jam 11.30, dengan membawa foto Gaby, lilin, korek api, dan bunga mawar merah yang telah kupersiapkan sehari sebelumnya untuk diletakkan di tiap-tiap Gua Maria yang aku kunjungi. Tidak lupa juga aku membawa Rosario, lembar Doa Novena 3 Salam Maria, dan lembar Doa Novena Yang Tak Pernah Gagal.
Berikut kisah perjalanan peziarahanku yang dilaksanakan selama 3 hari, dimulai pada hari Senin, 14 Maret 2016 dan berakhir pada hari Rabu, 16 Maret 2016, dimana di hari pertama aku mengunjungi 5 Gua Maria, di hari kedua mengunjungi 3 Gua Maria, dan di hari ketiga mengunjungi 1 Gua Maria.
1. Gua Maria St. Maria Diangkat ke Surga, Paroki Katedral, Jakarta.
Aku mengawali peziarahanku ke Gua Maria Paroki Katedral. Aku tiba disana sekitar pukul 12.20. Di Gua Maria ini aku berdoa Rosario, Novena 3 Salam Maria, dan Novena yang Tidak Pernah Gagal, sehingga tanpa terasa aku berdoa hampir 1,5 jam di Gua Maria ini. Itulah sebabnya alasanku memilih berziarah seorang diri, supaya aku bisa lebih leluasa berdoa mengungkapkan semua isi hatiku kepada Mama Surgawiku, yaitu Bunda Maria.
Mengingat masih banyak tempat peziarahanku yang harus ditempuh, aku memutuskan untuk berdoa Rosario hanya di Gua Maria yang pertama kali aku kunjungi, yaitu di Gua Maria di Gereja Katedral ini. Untuk peziarahan ke Gua Maria selanjutnya aku hanya berdoa Novena 3 Salam Maria dan Novena yang Tidak Pernah Gagal.
2. Gua Maria Paroki Santa Theresia, Menteng, Jakarta.
Peziarahan keduaku adalah Gua Maria Paroki Santa Theresia, yang letaknya tidak terlalu jauh dari Gereja Katedral. Aku memilih berziarah ke Gua Maria Paroki Santa Theresia karena Gereja ini memiliki kenangan tersendiri bagi mamaku. Gereja ini adalah tempat dimana mamaku dulu pertama kali mendapat pengajaran agama Katholik bersama teman-teman sekolahnya ketika masih remaja. Namun karena tidak mendapat izin dari orang tuanya, iman Kristiani mamaku tidak berlanjut.
3. Gua Maria Paroki Kristus Salvator, Slipi, Jakarta.
Peziarahan ketigaku adalah Gua Maria Paroki Kristus Salvator, yang terletak di Slipi. Aku memilih berziarah ke Gua Maria Paroki Kristus Salvator karena gereja ini merupakan tempat dimana aku dan mamaku menerima Sakramen Babtis.
Setelah tertunda belasan tahun, akhirnya panggilan hidup secara Katholik muncul kembali dalam diri mamaku setelah kakek, nenek, dan papaku meninggal dunia. Saat itu mamaku dengan kehendak bebasnya memilih untuk menerima Yesus dalam hatinya dan menerima Sakramen Babtis di gereja ini, setelah sebelumnya mengikuti pelajaran agama Katholik selama kurang lebih satu tahun. Beberapa tahun kemudian, aku pun menerima Sakramen Babtis saat berusia 8 tahun di gereja ini, lalu disusul dengan Komuni Pertama dan Sakramen Krisma yang juga aku terima di gereja ini.
4. Gua Maria Paroki Maria Bunda Karmel, Jakarta.
Peziarahan keempatku adalah Gua Maria Paroki Maria Bunda Karmel.
Aku memilih berziarah ke Gua Maria Paroki Maria Bunda Karmel karena gereja ini merupakan tempat dimana aku dan suamiku menerima Sakramen Perkawinan pada Juli 2005. Masih kuingat kata-kata Alm. Romo Widodo, O.Carm di tengah-tengah upacara pernikahan kami "Silahkan sekarang kedua mempelai menghadap kepada Mama Surgawi, yaitu Bunda Maria." Istilah "Mama Surgawi" untuk Bunda Maria ini aku dapatkan dari Alm. Romo Widodo, O.Carm. Menurutku sebutan "Mama Surgawi" memiliki makna yang bisa membuat kita merasa lebih dekat dengan Bunda Maria.
Peziarahan kelimaku adalah Gua Maria Paroki Santo Kristoforus, Grogol.
Aku memilih berziarah ke Gua Maria Paroki Santo Kristoforus karena kami sekeluarga cukup sering mengikuti Misa di gereja ini pada hari Minggu bersama Gaby semasa hidupnya.
Masih teringat jelas kenangan Misa Minggu Palma tahun 2015 kemarin dimana kami sekeluarga bersama Gaby, berbaris bersama mengikuti Perarakan Misa di Gereja St. Kristoforus, dimana batang daun palmanya diikat pita merah.
Sedih rasanya mengingat Misa Minggu Palma pada Maret 2015 kemarin ternyata merupakan Misa Minggu Palma terakhir kami bersama Gaby, sementara 2 hari lagi akan dilaksanakan Misa Minggu Palma untuk tahun 2016.
Berikut foto kenangan Gaby saat berada di Gereja St. Kristoforus :
Aku menyelesaikan peziarahanku di Gua Maria Paroki Kristoforus sekitar pukul 18.00. Karena sudah cukup sore, akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan peziarahanku keesokan harinya.
Sesampainya di rumah, kuletakkan kembali foto Gaby pada Ruang Doa dan kuletakkan juga dua tangkai mawar yang tadi telah kubawa berkeliling ke 5 Gua Maria yang kukunjungi.
6. Gua Maria Paroki Santo Andreas, Kedoya, Jakarta.
Peziarahan keenamku adalah Gua Maria Paroki Santo Andreas, Kedoya.
Aku memilih berziarah ke Gua Maria Paroki Santo Andreas karena Paroki St. Andreas adalah Paroki papa Gaby sebelum kami menikah.
7. Gua Maria Paroki Maria Kusuma Karmel, Meruya, Jakarta.
Peziarahan ketujuhku adalah Gua Maria Paroki Kusuma Karmel, Meruya.
Aku memilih berziarah ke Gua Maria Paroki Kusuma Karmel karena di Gua Maria ini Gaby paling sering menyalakan lilin bersama adiknya setelah selesai misa. Letak Gua Maria di Gereja MKK ini cukup strategis dan mudah dijangkau karena berada di tengah-tengah kawasan gereja, sehingga Gaby selalu berkeinginan untuk menyalakan lilin di Gua Maria ini setelah selesai misa.
8. Gua Maria Bunda Penebus, Paroki St. Thomas Rasul, Bojong, Jakarta.
Peziarahan kedelapanku adalah Gua Maria Bunda Penebus, Paroki St. Thomas Rasul ( Satora ), Bojong.
Aku memilih berziarah ke Gua Maria Paroki Satora karena Gua Maria di Paroki ini unik dan lain daripada yang lain. Simbol patung Pieta ini menggambarkan kasih sayang Bunda Maria yang tak terbatas kepada Yesus, Putranya yang tunggal.
Hati Bunda Maria ikut tersalib bersama Yesus, namun Bunda Maria tetap setia mendampingiNya sampai jenazahNya diturunkan dari kayu salib dan diletakkan di dalam pangkuannya sebelum dimakamkan. Duka cita Maria, kuatkanlah kami.
Karena hari sudah sore, setelah selesai mengunjungi Gua Maria Bunda Penebus Paroki Satora, aku memutuskan untuk melanjutkan peziarahanku keesokan harinya.
9. Gua Maria Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda, Tangerang
Aku memilih berziarah ke Gua Maria Paroki Hati Santa Perawan Maria Tak Bernoda karena Paroki ini memiliki kenangan khusus bagiku. Rasanya sesuatu banget dengan peziarahan terakhirku di gereja ini.
Dulu di gereja ini aku berharap dikaruniai anak pertamaku ( Gaby ). Di gereja ini pula aku memohon keselamatan selama mengandung Gaby, agar Gaby bisa lahir dengan sehat dan selamat. Semua doaku sudah dikabulkan. Baby Gaby pun akhirnya dibabtis di gereja ini pada Minggu, 7 Oktober 2007.
Namun hari ini, Rabu 16 Maret 2016, aku datang kembali ke gereja ini untuk mendoakan ketenangan arwah Gaby dan mohon doa restu dari Bunda Maria dalam memperjuangkan kasus kematian Gaby di sekolahnya agar mencapai titik terang.
Aku yakin, doaku kali ini juga akan dikabulkan, sama seperti doa-doaku sebelumnya, karena Allah Maha Baik, dan Bunda Maria senantiasa mendoakanku sekarang, dan sampai aku mati nanti. Amin.
Demikianlah kisah peziarahanku ke 9 Gua Maria di wilayah Keuskupan Agung Jakarta dan sekitarnya.
YA NAMAMU MARIA
Ya nama-Mu Maria, Bunda yang kucinta.
Merdu menawan hati segala anak-Mu.
Patutlah nama itu hidup di batinku.
Dan nanti kuucapkan di saat ajalku.
Ya nama yang keramat, perisai hidupku.
Dengan nama Maria, aku pasti menang.
Patutlah nama itu hidup di batinku.
Dan nanti kuucapkan di saat ajalku.
Bila hatiku risau, dan dirundung duka.
Kuingat nama ibu yang pasti menghibur.
Patutlah nama itu hidup di batinku.
Dan nanti kuucapkan di saat ajalku.
Saturday, March 12, 2016
Mama Bermimpi Gaby Tersenyum di Dalam Gereja
Thanks ya Bie hari ini Bibie akhirnya hadir lagi dalam mimpi mama. Di hari ke 178 ini, dalam mimpi, mama lihat Bibie sedang berdiri sendirian di dalam sebuah gereja yang megah.
Dalam mimpi tadi, mama seperti berada pada posisi melayang ( tidak menapak lantai ). Jadi posisi mama melihat Bibie, membentuk sudut 45 derajat lebih tinggi dari posisi Bibie berdiri, tapi dalam jarak yang cukup jauh, karena gereja itu sangat besar. Bibie pun sepertinya tidak menyadari kehadiran mama di gereja itu.
Gereja itu kosong, tidak ada orang lain di dalamnya selain Bibie. Bibie berdiri menghadap altar sambil tersenyum. Bibie mengenakan dress pink yang sama persis dengan yang Bibie pakai saat di peti jenazah.
Posisi Bibie berdiri persis di tengah-tengah gereja ( tidak terlalu depan dan tidak terlalu belakang ). Plafon gereja itu sangat tinggi dengan jendela-jendela besar yang full ornamen. Gereja yang sangat indah yang belum pernah mama masuki selama ini. Setelah itu mama terbangun. Bagi mama, ini adalah mimpi yang indah. Happy terus ya Bie di surga...GBU
Friday, March 11, 2016
PESAN MAMA BUAT GABY
Bie, tiba-tiba mama jadi teringat percakapan kita beberapa hari sebelum kejadian tenggelam itu.
Pagi itu kita sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah. Seperti biasa, banyak hal yang kita perbincangkan selama perjalanan ke sekolah. Waktu itu kita sedang membahas sebuah topik.
Saat membahas topik itu mama menyampaikan pesan kepada Gaby "Bie intinya kita harus selalu ingat sama Tuhan. Kalau kita lagi dalam posisi sulit, posisi bahaya, jangan lupa sebut namaNya. Kalau kita sebut namaNya, kita pasti akan ditolong oleh Tuhan dan akan selamat. Kalaupun kita harus mati, selama kita ingat Tuhan dan memohon pertolonganNya, kita akan masuk Surga. Intinya kalau percaya sama Tuhan, baik hidup maupun mati kita akan selamat. Yang penting kita harus percaya kepadaNya, dan Tuhan pasti akan selamatkan kita. Bibie kan anak mama. Jadi mama kasih tau rahasianya supaya Bibie bisa selamat. Mama kan sayang Bibie. Mama mau Bibie selamat ok !"
Beruntung mama sempat menyampaikan hal itu kepada Bibie. Pesan dari mama itu, kini telah dibawa Bibie sampai ke Surga. Amin.
"CILUK...BA...CILUK...BA...CILUK...BA"
Kenang-kenangan sore terakhir sebelum Gaby tewas tenggelam.
Hari itu, Rabu 16 September 2015. Tanpa kusadari itu adalah hari terakhir aku bersama Gaby. Setiap Rabu di sekolahnya ada kegiatan pramuka. Jadi seperti minggu-minggu sebelumnya, hari itu semua murid (mulai kelas 1 SD) pulang jam 3 sore.
Seperti biasa setelah kujemput, aku membawa anak-anakku pulang ke rumah. Hari Rabu kebetulan anak-anakku bebas dari les. Setelah sampai di rumah, mereka makan dan mandi sore.
Setelah itu, sekitar pukul 17.00 aku menemani Gaby belajar ulangan mandarin untuk keesokan harinya. Sebelumnya Gaby sudah mempelajari materi ulangan mandarinnya, sehingga kami hanya mengulang saja, dengan waktu belajar tidak lebih dari 30 menit.
Kami belajar di kamarku, hanya berdua dengan Gaby. Memang aku tidak pernah menggabung Gaby dan adiknya kalau sedang belajar, sebab kalau digabung masing-masing akan berebut perhatian dan malah menciptakan kegaduhan yang mengacaukan konsentrasi belajar.
Aku selalu bergiliran kalau mengajari mereka. Pertama aku ajarkan Gaby ( mengajar Gaby lebih mudah sebab sudah mulai ada kesadaran belajar dan mulai bisa konsentrasi dan bertanggung jawab atas tugas dan ulangan ).
Mengajar dedenya Gaby lebih membutuhkan waktu lama, sebab konsentrasinya masih sepotong-sepotong. Malah seringkali si dede mengajak mamanya ngobrol saat belajar. Atau bahkan mamanya ditinggal tidur oleh si dede. Yah namanya masih kecil, apa boleh buat.
Hal menyenangkan disaat mengajarkan anak adalah kebersamaan kami. Kebersamaan itu yang paling terasa saat aku menemani mereka belajar.
Aku selalu membuat peraturan selama belajar "Jawab pertanyaan mama ya. Kalau jawabannya benar Gaby / dede mama cium. Tapi kalau jawabannya salah, mereka yang harus cium mama." Tapi kalau jawabannya salah2 terus, lama-lama mamanya gregetan juga. Kebiasaan burukku adalah tidak sabaran kalau ngajarin anak.
Rabu sore itu, sekitar pukul 18.00, Gaby sedang bersantai sambil nonton TV di kamarku. Sementara aku ke toilet sebentar. Setelah keluar dari toilet, timbul keisenganku untuk mengoda Gaby. Lalu aku mengintip dari balik tembok kamar melalui pintu kamar yang terbuka. Lalu kubilang "Ciluk !" Lalu Gaby menyahut "Ba !" Kuulang lagi "Ciluk !" Dan kembali Gaby menjawab "Ba !" Kami bersahut-sahutan sampai 10x Ciluk Ba. Lalu aku masuk ke kamar dan mencium pipi Gaby yang Tong Chang ( Smooth ) sesuai dengan materi yang akan ulangan besok, ada vocab "Tong Chang." Chelsea saat itu sedang sibuk bermain boneka di kamar sebelah yang connecting dengan kamarku.
Aku lalu bertanya kepada Gaby "Mau ikut mama jemput papa ngga ke depan sebentar ?" Gaby menjawab "Ngga ah. Aku nonton aja di rumah." Aku menjawab "Jangan nakal ya. Mama sebentar doang kok. Kan ntar mau ke lingkungan." Lalu aku meminta omanya menemani mereka berdua.
Saat ku kembali ke rumah, aku lihat sisa2 mainan Gaby dan adiknya yang sedikit berantakan di kamar. Si dede bercerita, mereka habis main bayi-bayian berdua menggunakan boneka. Permainan itu pula yang menjadi kebersamaan terakhir si dede bersama Cie-cie Gaby.
Aku membereskan kamar dan kami bersiap menghadiri doa lingkungan. Karena jaraknya dekat, kami berempat ( sekeluarga ) berjalan kaki menuju rumah tempat diadakannya doa lingkungan tersebut.
Sebelum berangkat, Gaby sempat melihat kiriman paket yang hari itu baru kuterima, yang berisi baju reuni orange dan tiket reuni sekolahku yang akan diadakan pada Sabtu, 19 September 2015, dimana Gaby juga mau ikut datang menghadirinya.
Foto berikut ini merupakan Foto Terakhir Gaby bersama kami, sebelum akhirnya dalam waktu sekitar 12 jam setelah acara itu, Gaby tewas tenggelam di kolam renang sekolahnya, saat pelajaran renang wajib, setelah berusaha menolong teman namun tidak terpantau guru.
Setelah acara itu selesai, kami pulang ke rumah. Karena waktu sudah cukup malam, kami pun tidur. Sebelum tidur, karena sebentar lagi mau reuni dan Gaby selalu berpesan kalau dia mau ikut, aku menyanyikan lagu Hymne sekolahku dulu untuk Gaby.
Malam itu kami semua tertidur pulas sampai bangun pagi keesokan harinya. Hari itu ternyata merupakan hari terburuk dalam sejarah hidupku. Hari dimana aku harus kehilangan putri pertamaku yang lincah dan periang, yang sangat kusayangi.
Selamat jalan sayangku
Doa mama selalu besertamu
Suatu saat nanti kita pasti akan bertemu lagi dalam kerahimanNya.
Sebagaimana Dia telah mempersatukan kita di dunia, demikian pula Dia kelak akan mempersatukan kita kembali dalam kerahimanNya. Amin.
Doa mama selalu besertamu
Suatu saat nanti kita pasti akan bertemu lagi dalam kerahimanNya.
Sebagaimana Dia telah mempersatukan kita di dunia, demikian pula Dia kelak akan mempersatukan kita kembali dalam kerahimanNya. Amin.
Bertemu dalam kasihNya
Berkumpul dalam anugrahNya
Mari bersuka cita semua
Di dalam rumah Tuhan.
Berkumpul dalam anugrahNya
Mari bersuka cita semua
Di dalam rumah Tuhan.
Seperti Baru Kemarin !
Bie, seperti baru kemarin mama nemenin Bibie main sepeda. Mama kejar2 Bibie dari belakang sambil lari-lari, pas Bibie udah bisa seimbang gowes-gowes sepedanya. Bibie gowes sepedanya sambil ketawa ketiwi.
Seperti baru kemarin kita berpelukan. Seperti baru kemarin mama manjain Bibie. Seperti baru kemarin...seperti baru kemarin... dan seperti baru kemarin. Padahal kepergian Bibie sudah hampir 6 bulan ( hari ini sudah hari ke 173 ), tapi mama merasa baru kemarin mama cium Bibie.
Semoga mama selalu merasa seperti baru kemarin bersama Bibie, sampai saatnya kita berkumpul kembali. Itu tandanya kita jauh di mata tapi dekat di hati Bie.
GBU in Heaven Gaby Cayank
Thursday, March 10, 2016
Mimpi dari Kedua Teman fb yang Berkaitan Dengan Kehidupan Nyata Gaby
Setiap selesai berdoa, saya selalu memeluk dan berbicara kepada foto Gaby "Bie, mama sayang Bibie. Bibie happy-happy ya di Surga. Kalo kangen sama mama, Bibie ngimpiin mama aja ya."
Tapi akhir-akhir ini saya tidak pernah memimpikan Gaby, justru Gaby hadir dalam mimpi dua orang teman fb (dalam dua hari berturut-turut), dimana mimpi itu ada keterkaitannya dengan kehidupan nyata yang terjadi saat ini maupun kehidupan nyata saat Gaby masih hidup di dunia ini.
Selasa, 8 Maret 2016 ( kepergian Gaby di hari ke 174 ), seorang teman fb kembali menyapa saya dan menyampaikan mimpinya tentang Gaby. Berikut mimpinya :
Tapi akhir-akhir ini saya tidak pernah memimpikan Gaby, justru Gaby hadir dalam mimpi dua orang teman fb (dalam dua hari berturut-turut), dimana mimpi itu ada keterkaitannya dengan kehidupan nyata yang terjadi saat ini maupun kehidupan nyata saat Gaby masih hidup di dunia ini.
Selasa, 8 Maret 2016 ( kepergian Gaby di hari ke 174 ), seorang teman fb kembali menyapa saya dan menyampaikan mimpinya tentang Gaby. Berikut mimpinya :
Dalam mimpi itu Gaby menyanyikan lagu dengan lyrik awal "Mama, I love you forever." Kata-kata yang selalu saya ucapkan pertama-tama di depan foto Gaby, setelah saya selesai berdoa adalah "Mama sayang Bibie."
( Gaby seperti membalas sapaan sayang dari saya, sama seperti saat Gaby masih hidup. Kalau saya bilang "Mama love Bibie." Gaby pasti akan langsung menjawab "Bibie love mama." )
Dalam mimpi itu, lyrik di akhir nyanyian Gaby berbunyi "Tuhan menyatukan kita." Kata-kata itu juga saya ucapkan di depan foto Gaby setelah selesai mendoakannya "Bie, tungguin mama ya. Nanti kita pasti akan ketemu lagi. Setiap hari mama berdoa sama Tuhan, supaya kita bisa ketemu lagi kalau mama meninggal nanti."
Isi lyrik lagu dalam mimpi diatas, kalau dihubung-hubungkan, seperti jawaban dari kata-kata saya yang sering saya ucapkan di depan foto Gaby.
Apa itu artinya Gaby bisa melihat dan mendengar saya ?
Apa benar bahwa orang yang telah meninggal bisa melihat orang yang masih hidup ?
Jawabannya hanya bisa dipastikan saat kita sendiri sudah mengalami kematian itu sendiri.
Positive thinking saja terhadap mimpi yang sepertinya hanya sekedar bunga tidur, namun terkadang memiliki makna di dalamnya.
Keesokan harinya, Rabu, 9 Maret 2016, kembali seorang teman fb memberikan informasi kepada saya tentang mimpinya dibawah ini :
Dalam mimpi diatas Gaby menyanyikan lagu dengan lyrik yang sesuai dengan keadaan yang dialaminya, dan menggunakan keyboard.
"Bie, apa Bibie tahu ya kalo sekarang mama lagi les keyboard dan piano pop ?
Apa Bibie mau bilang ke mama kalo mama ngga perlu nyesel belum sempat lesin Bibie piano karena sekarang di Surga Bibie sudah bisa memainkannya ?
Bibie....Tuhan luar biasa ya Bie. Sepertinya hubungan kita yang terputus di dunia ini, tetap dipersatukan oleh Tuhan lewat doa dan lewat mimpi-mimpi.
Walau Ku Tak Dapat Melihat
Ku sadar, tak semua
Dapat aku miliki di dalam hidupku,
Dapat aku miliki di dalam hidupku,
Hatiku percaya
Rancangan_Mu bagiku adalah yang terbaik,
Walau ku tak dapat melihat
Semua rencana_Mu Tuhan
Namun hatiku tetap memandang padaMu,
Kau tuntun langkahku
Walau ku tak dapat berharap
Atas kenyataan hidupku,
Namun hatiku tetap memandang pada_Mu,
Kau ada untukku.
Kau ada untukku.
Sunday, March 6, 2016
KAPAN MA KITA KE KIDZANIA ?
Sudah lama Gaby mengajak saya untuk jalan-jalan ke Kidzania. Akhirnya saya membeli tiketnya secara online, untuk berkunjung kesana saat Libur Lebaran 2015. Namun karena suatu halangan, akhirnya kunjungan kami undur menjadi Minggu, 16 Agustus 2015. Kami mengambil shift siang, kalau tidak salah ingat, mulainya jam 15.00 - 20.00.
Itu merupakan kunjungan pertama kami ke Kidzania, dan ternyata juga merupakan kunjungan terakhir Gaby ke Kidzania. Ya Tuhan, untung saja saya masih sempat mengajak Gaby ke Kidzania sebelum ia pergi untuk selamanya. Ngga tau deh gimana rasa bersalahnya kalau sampai belum sempat mengajak Gaby berkunjung ke Kidzania. Gaby dan Chelsea sangat happy sekali ketika diajak ke Kidzania.
Pertama, kami mengunjungi stand Kompas. Ceritanya mereka mau belajar menjadi seorang wartawan.
Itu merupakan kunjungan pertama kami ke Kidzania, dan ternyata juga merupakan kunjungan terakhir Gaby ke Kidzania. Ya Tuhan, untung saja saya masih sempat mengajak Gaby ke Kidzania sebelum ia pergi untuk selamanya. Ngga tau deh gimana rasa bersalahnya kalau sampai belum sempat mengajak Gaby berkunjung ke Kidzania. Gaby dan Chelsea sangat happy sekali ketika diajak ke Kidzania.
Pertama, kami mengunjungi stand Kompas. Ceritanya mereka mau belajar menjadi seorang wartawan.
Saat belajar menjadi wartawan, mereka berdua diberi name tag dan ditugaskan untuk mewawancara stand Sari Roti. Setelah itu, mereka kembali lagi ke stand Kompas, dan mengetik hasil wawancara mereka. Setelah itu, hasil ketikan mereka diprint keluar seperti gambar surat kabar Kompas diatas. Di akhir sesi, mereka berdua diberi uang sebagai upah kerja ( cetakan berisi nominal tertentu yang berlaku untuk ditukarkan sovenir ). Begitu pula di tiap stand berkutnya, mereka akan diberi upah kerja di akhir sesi.
Hari itu pengunjung Kidzania terlihat sangat ramai. Mungkin karena keesokan harinya,Senin, 17 Agustus 2015 merupakan hari besar. Beberapa stand tampak dipadati pengunjung. Kami berkeliling mencari stand yang tidak terlalu ramai, agar tidak terlalu banyak waktu yang terpakai untuk antri.
Setelah merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang wartawan, mereka masuk ke stand Bogasari, untuk belajar menjadi seorang pembuat kue. Pada stand itu, tampak mereka mengaduk-aduk adonan kue secara bergiliran dan menuangkan adonan ke dalam cetakan-cetakan kecil. Setelah selesai sesi membuat kue, petugas stand Bogasari membagikan kue kering kepada anak-anak saat meninggalkan stand itu.
Di seberang stand Bogasari, ada stand Dokter Gigi / Dentist. mereka mau belajar menjadi dokter gigi. Tapi karena menunggu antrian yang cukup panjang, akhirnya kami beralih ke stand lain. Selanjutnya mereka berdua memasuki stand Hospital. Pada stand itu ada beberapa pilihan pekerjaan, mulai dari perawat bayi, dokter, sampai dokter bedah.
Gaby dan Chelsea sangat suka dengan bayi. Mereka mau tahu bagaimana rasanya menjadi seorang perawat bayi. Mereka diajarkan cara memandikan bayi, memakai bedak dan memberi susu pada bayi ( yang diperagakan menggunakan boneka bayi ). Sayangnya saat di stand perawat bayi, saya tidak sempat mengambil foto, karena tidak diperbolehkan ikut masuk ke dalam. Saya dan suami hanya menunggu di luar, sampai sesi mereka di stand itu selesai. Sebenarnya ada fasilitas fotografer yang telah mengambil gambar mereka saat menjadi perawat bayi, namun kami hanya menebus foto Chelsea dalam kostum perawat bayi, sedangkan Gaby kami memilih foto dengan kostum lain.
Setelah puas menjadi perawat bayi, mereka kembali mengantri di stand Hospital itu. Kali ini untuk belajar menjadi seorang dokter bedah. Saya pun tidak sempat mengambil fotonya, karena hanya bisa menunggu di luar stand, sementara ruangan bedahnya ada di lantai atasnya.
Gaby bercerita "Serem juga ya ma jadi dokter bedah. Tadi aku lihat pasian bonekanya bener-bener kayak orang beneran." Ya kalau Gaby saja ngeri, sudah pasti dedenya lebih ngeri lagi. Tapi selama bisa menambah wawasan mereka, it's ok. Setelah selesai sesi di stand dokter bedah, mereka diberi Pocari Sweat.
Ketika melewati stand Bank, mereka saya minta untuk menyetorkan uang hasil gaji mereka masing-masing ke Bank, supaya mereka belajar cara menyetor uang.
Setelah itu, kami kembali berkeliling mencari stand baru yang hendak dicoba. Akhirnya kami memasuki stand Garuda Indonesia, untuk menjadi seorang pilot. Mereka berdua masuk ke sesi permainan, sementara saya menunggu di pintu keluar. Saat bertemu mereka di pintu keluar, Gaby mengeluh "Ma, si dede payah. Masa ketakutan banget. Aku mau setir pesawatnya, dedenya takut pesawatnya jatoh. Padahal itu kan bukan di pesawat beneran. Dede tuh ketakutan terus." Lalu dengan polosnya dede menjelaskan "Dede takut pesawatnya jatoh ma. Si cie-cie kan ga bisa nyetir pesawat."
Hari semakin sore, kami melanjutkan ke stand Pixy Gatzby untuk belajar menjadi seorang model. Anak-anak disediakan kostum dan aksesoris untuk bergaya di stage. Gaby memilih aksesoris kacamata hitam dan syal, sementara adiknya memilik bando kelinci sebagai aksesoris bergaya. Anak-anak dimake up, dan diberi pengarahan untuk bergaya di stage. Inilah gaya centil Gaby :
Setelah selesai merasakan menjadi seorang model, mereka masuk ke stand GEN FM untuk belajar menjadi seorang penyiar radio.
Foto inilah yang akhirnya satu bulan kemudian dipakai sebagai foto di peti jenazah Gaby.
"Bibie, hidup ini memang penuh misteri. Dulu Bibie yang latihan jadi penyiar radio, dan membaca materi tulisan yang telah disediakan di stand itu. Namun setelah Bibie pergi, malah mama dan papa yang diundang oleh Ibu Novita Tandry, untuk membagikan kisah Bibie di Radio Sonora FM."
Terima kasih kepada Ibu Novita Tandry dari Happy Parenting, dan Mba Siska dari Radio Sonora FM, atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk berbagi kisah tentang putri kami tersayang Gabriella. Saya sangat suka dengan rangkaian kata-kata indah Ibu Novita yang begitu menyentuh, di akhir siaran itu, yang berbunyi :
"We will hold you
tight, support you, guide you, teach you, hug you tight, protect you, and love
you with all of my heart and soul. We are your parents since the day you were
born and until we take our last breath.
Kami akan memegangmu
dengan erat, mendukungmu, mengarahkanmu, mengajarmu, memelukmu dan
melindungimu, serta mencintaimu dengan seluruh jiwa dan hatiku. Kami adalah
orang tuamu dari engkau lahir sampai nafas kami yang terakhir. Till we meet you again Angel in Heaven “GABRIELLA SHERYL HOWARD” Rest in Peace. BIBIE, WE LOVE YOU ALL.”
Kalau saja Gaby bisa mendengar sapaan yang dikumandangkan lewat Radio Sonora FM itu, Gaby pasti akan tersenyum di Surga. Ya, semoga Gaby bisa mendengarnya dari Surga. Amin.
Setelah, selesai sesi menjadi seorang penyiar radio, kami kembali berkeliling mencari stand yang menarik. Kami mau mencoba stand Pabrik Coklat, sebab Gaby suka sekali makan coklat. Namun melihat antrian yang agak ramai, kami mengurungkan niat itu.
Akhirnya kami memasuki stand Ekspedisi, untuk belajar menjadi seorang kurir. Pada stand ini, Gaby dan adiknya ditugaskan untuk mengirim paket dus ke alamat stand yang ditentukan dengan menggunakan trolly.
Yang terakhir kami kunjungi adalah stand Yakult. Disana mereka belajar menjadi seorang profesor peneliti.
Sebenarnya masih banyak stand yang belum sempat kami kunjungi, namun karena waktunya sudah habis, dan arena sudah mau ditutup, kami pun segera menukarkan uang upah kerja yang telah terkumpul, dengan sovenir yang bisa dipilih sesuai nilai uang yang telah terkumpul.
Sesuai dengan uang yang kami dapatkan, kami menukarnya dengan 2 buah ikat rambut berkarakter kelinci. Gaby memilih ikat rambut berwarna pink muda, sedangkan Chelsea memilih warna ungu. Ikat rambut itu sering mereka pakai ke sekolah.
Setelah menukarkan uang hasil kerja mereka dengan souvenir, kami ke ruangan khusus untuk melihat dan menebus foto-foto, yang telah diambil gambarnya oleh petugas fotografer disana. Cukup lama juga kami memilih fotonya, karena banyak pilihan. Kami berusaha memilih foto yang terbaik. Karena keasikan memilih foto, kami menjadi pengunjung terakhir yang keluar dari Kidzania di hari itu.
Kami melanjutkan dengan makan malam, lalu kembali ke rumah dengan happy. Saya berjanji kepada kedua anak saya, suatu saat akan mengajak mereka kembali ke Kidzania, untuk mencoba stand-stand lain yang belum sempat mereka coba. Namun sayang, Gaby sudah keburu pergi ke Surga.
"Chelsea, nanti mama tetap akan ajak Chelsea ke Kidzania lagi ya, untuk mempelajari profesi lainnya, yang kemarin belum sempat dede coba. Cie-cie Gaby pasti juga akan tersenyum melihat aktivitas kita dari Surga. Amin."
Subscribe to:
Posts (Atom)